Rute penerbangan itu dari Bandara Kualanamu (KNO) Medan, Sumatera Utara menuju Bandara Malikussaleh (LSW) Aceh Utara dan sebaliknya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pihak Bandara Malikussaleh Aceh Utara memastikan pada Januari 2024 ini akan ada penerbangan komersial tiap harinya.
Rute penerbangan itu dari Bandara Kualanamu (KNO) Medan, Sumatera Utara menuju Bandara Malikussaleh (LSW) Aceh Utara dan sebaliknya.
Penerbangan dengan rute KNO-LSW tetap dilayani oleh Maskapai Wings Air jenis ATR 72 dengan kapasitas 72 seat.
Perencanaan Ahli Pertama Kantor UPBU Malikussaleh, Niswan S Sos, Minggu (7/1/2024), menjelaskan, sejak awal Desember 2022 hingga Desember 2023, pihak Wings Air telah mulai melayani penerbangan dengan rute KNO -LSW, setiap harinya.
Dengan harga tiket LSW - KNO rata-rata Rp. 1.300.000.- per penumpang..
Sedangkan untuk jam penerbangan setiap harinya, penerbangan dari KNO pukul 13.00 WIB, sedangkan dari LSW pukul 14.35 WIB.
Baca juga: Muzakarah Ke-12 Ulama Se-Aceh Bahas Soal Tauhid, Tasawuf & Fiqh, Sorot Isu yang Cenderung Menyimpang
"Jadwalnya tetap sama seperti Desember 2023 lalu," katanya.
Terkait harga tiket, menurutnya, tetap stabil, yakni berkisar Rp 1,3 juta, baik itu keberangkatam dari KNO ataupun dari LSW.
Untuk jumlah penumpang tiap harinya, juga stabil. Berkisar 75 persen dari 72 seat, setiap kali penerbangan.
Asal Pesawat
Pesawat Wing air yang dioperasikan dengan rute KNO-LSW adalah jenis ATR 72.
Dilansir dari Wikipedia , The ATR 72 adalah kembar-mesin turboprop , jarak pendek pesawat regional yang dikembangkan dan diproduksi di Perancis dan Italia oleh produsen pesawat ATR ( Italia : Aerei da Trasporto Regionale atau French : Avions de transportasi régional), sebuah perusahaan patungan yang dibentuk oleh perusahaan kedirgantaraan Perancis Aérospatiale (sekarang Airbus ) dan konglomerat penerbangan Italia Aeritalia (sekarang Leonardo SpA).
Baca juga: VIDEO Hizbullah Tembakkan 62 Roket ke Pangkalan Militer Israel, Disebut Langkah Balas Dendam
Nomor "72" pada namanya berasal dari konfigurasi tempat duduk standar pesawat dalam konfigurasi penumpang, yang dapat menampung 72-78 penumpang dalam pengaturan kelas tunggal.
Lion Air termasuk salah pihak pengguna utama pesawat jenis ATR 72. (*)