Korban diduga meninggal akibat diamuk atau diseruduk kerbau jantan milik warga lainnya yang masuk ke dalam rumahnya pada pagi hari nahas itu.
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Jenazah Ibrahim, pria lanjut usia atau Lansia warga Gampong Pulo Teungoh, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, harus ditandu warga menggunakan kain sarung.
Seperti diketahui, laki-laki berusia 70 tahun itu ditemukan meninggal di dalam rumahnya Senin (8/1/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.
Korban diduga meninggal akibat diamuk atau diseruduk kerbau jantan milik warga lainnya yang masuk ke dalam rumahnya pada pagi hari nahas itu.
Saat diketahui oleh warga bahwa seekor kerbau berada dalam rumah korban, sedangkan korban sudah terkulai tidak berdaya lagi.
Selanjutnya, jenazah korban harus ditandu warga lantaran tidak ada mobil ambulans untuk datang ke lokasi tersebut.
Jenazah Ibrahim yang ditandu tersebut dimasukkan dalam kain sarung.
Baca juga: Berawal dari Kolaborasi Lagu, Dua Lipa Bicara Pertemanannya dengan BLACKPINK
Kemudian sarung berisi jenazah korban itu dipasangkan ke bambu sepanjang lima meter dan digotong sejumlah warga sejauh 2 kilometer lebih dari rumahnya menuju ke rumah familinya di dusun lain di desa tersebut.
Pasalnya, tak ada ambulans dari Puskesmas setempat.
Keuchik setempat, M Nasir mengatakan keputusan warga menggotong dengan tandu tersebut, agar jenazah cepat dibawa ke rumah familinya di Dusun Sangkadeun ke arah jalan lintas Desa Tambang yang berjarak 2 kilometer untuk disemayamkan.
“Korban ditemukan meninggal oleh warga sekitar pukul 09.00 WIB, namun sampai pukul 11.10 WIB, tidak ada ambulans yang datang untuk mengantar jenazah.
Alasan pihak Puskesmas setempat, ambulans sedang digunakan untuk mengantar pasien lainnya ke Meulaboh,” keuchik.
Tanggapan Kadiskes
Baca juga: KIP Lhokseumawe Mulai Temukan Kertas Surat Suara untuk Pilpres yang Rusak
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan atau Kadiskes Aceh Barat, Syarifah Junaidah, mengaku terkejut lantaran dirinya baru mengetahui kejadian tersebut dari wartawan.
Setelah mendapatkan informasi itu, ia pun mendapatkan informasi dari pihak Puskesmas bahwa kedua mobil ambulans Puskesmas tersebut pada saat itu sedang digunakan untuk keperluan Puskesmas yang lebih darurat (urgent) sesaat sebelum diketahui kejadian itu.