Kajian Islam

Buya Yahya Ungkap Alasan Suami Istri tak Perlu Tahu Masa Lalu Pasangan Masing-masing 

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya Al Bahjah

Keburukan-keburukan itu biasa kita sebut dengan aib seseorang.

Meski setiap orang punya aib, namun Islam sangat melarang setiap individu untuk membongkar atau menyebarkan aib, baik itu aib pribadi maupun aib orang lain.

Justru Islam mengajarkan pentingnya menjaga harga diri dan martabat individu.

Membuka aib sendiri maupun aib orang lain dapat merusak citra diri, merugikan reputasi, bahkan membuka peluang bagi orang lain untuk mencela atau mengejek.

Mungkin bagi sebagian orang susah untuk menyimpan aib seseorang, apalagi aib tersebut pernah dilihatnya secara langsung dan didengarnya dari orang lain.

Baca juga: Begini Tiga Adab Bicara Sama Orang Tua Diungkap Buya Yahya, Nomor Dua Sering Dianggap Sepele?

Tapi ketahuilah, jika kamu berhasil menyimpang aib seseorang tanpa mengumbarnya, maka kamu termasuk orang yang memiliki akhlak baik dan mendapat pahala besar.

Hal tersebut disampaikan oleh Buya Yahya dalam sebuah kajian dakwahnya yang diunggah melalui kanal YouTube Al Bahjah TV.

Dalam video tersebut, Buya Yahya mengungkap lima adab jika kita terlanjur mendengar atau melihat aib orang lain.

Adapun adab tersebut meliputi :

  1. Tidak ingin tahu tentang aib seseorang.
  2. Setelah anda tahu aib tersebut, berusahalah untuk melupakannya.
  3. Tidak menceritakan aib pribadi atau orang lain kepada siapapun, kalau benar soal aib tersebut, maka anda menggunjing, namun kalau salah, maka anda telah memfitnah.
  4. Panjatkan doa kebaikan dan kemuliaan kepada orang yang memiliki aib.
  5. Jangan sebut dengan kalimat jelek.

Penting untuk diketahui bahwa adab ini berlaku jika anda terlanjur mengetahu atau mendengar aib orang lain seperti teman, keluarga maupun tetangga.

"Ayo kita biasakan kalau anda melihat kejelekan tetangga dan seagainya.

Pertama anda jangan ingin tahu.

Kedua, setelah anda tahu, anda berusaha untuk melupakan, setelah anda tahu dan lihat beneran bukan prasangka ya tapi melihat beneran, kemduian setelah itu jangan diceritakan pada siapapun.

Jangan ceritakan pada siapapun dari bangsa manusia, kalau anda menceritakan ini dosa gede, anda gunjing, biasanya kalau benar itu lah menggunijing, kalau gak bener itu fitnah.

Kemudian jangan bicarakan ke orang lain.

Kemudian tumpangi dengan panjatan doa kebaikan kemuliaan.

Jangan biasa dengan kalimat jelek. Jika ini bisa anda lakukan, maka muncul orang istimewa akhlaknya baik," pungkas Buya Yahya dalam ceramahnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini