Berita Pidie

Mudir Dayah Alwaliyah Aceh Besar Kupas Kisah Sultan Iskandar Muda Saat Pengajian Tastafi di Pidie

Penulis: Idris Ismail
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mudir (Pimpinan) Dayah Al Waliyah Lamreung, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Tgk H Habibie Waly Al-Khalidi, STH saat mengisi Pengajian Tasauf, Tauhid dan Fiqih (Tastafi) di SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Sabtu (13/1/2024) malam.

Malah lewat  Sultan Malikul Shaleh Tgk Chik Kuta Karang, Sultan Mughayat Syah  hingga daerah Pedir atau Pidie.

Pergolakan politik penyebaran Islam di Aceh hingga lahirnya kesultanan Sultan Sulaiman atau Sultan Iskandar Muda Meu Kuta Alam.

Metode apa yang membuat Sultan Iskandar Muda yang menjadikan Negeri Serambi Mekkah menjadi negara terkuat kelima di dunia pada era tahun 1611 Masehi.

Tidak lain, Sultan Iskandar Muda menerapkan kekuatan syariat Islam secara kental dalam benak masyarakat sehingga jiwa perjuangan dan jiwa militansi masyarakat Aceh dengan komitmen mendirikan masjid sebagai lambang kebaikan.

“Masjid menjadi tempat dalam menempah jiwa Islam secara sempurna dan ini yang dilakukan Baginda Rasulullah SAW dalam menyebar Islam diberbagai pelosok," ujarnya.

Tabiat Nabi Muhammad SAW yang kerap membangun masjid dalam penyebaran Islam menjadi tabiat Sultan Iskandar Muda yang senantiasa dilakukan dalam penyebaran Islam di Aceh hingga Terengganu, Malaysia.

Malahan ada salah satu adat istiadat yang dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda yaitu dengan tradisi meugang dengan memerintahkan pimpinan gampong untuk mendata orang miskin untuk diberikan santunan Rp 360 juta, untuk setiap orang dengan kur uang sekarang dalam setiap tahunnya.

Santunan itu diberikan oleh lembaga Baitul Mal kala itu.

Selain itu, Aceh maju dengan menerapkan Qanun Meu Kuta Alam dan Qanun Asyie.

Sehingga, Aceh kala itu dikagumi oleh dunia Eropa dan Asia, terutama Rusia dan Cina.(*)

 

Berita Terkini