Berita Banda Aceh

Panglima Laot Surati Kapal SC Gold Ocean, Ucapkan Terima Kasih atas Penyelamatan 3 Nelayan Aceh

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Laot Aceh menyampaikan ucapan terima kasih kepada kapten kapal dan kru kapal SC Gold Ocean, berbendera Marshall Island, yang telah menyelamatkan 3 nelayan Aceh.

Kepala BASARNAS Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain menyampaikan, pada Kamis (11/1/2024) Pukul 10.25 WIB, pihak Basarnas Banda Aceh menerima informasi dari Mualim Kapal SC Gold Ocean/V7A5661, bahwa mereka telah menyelamatkan 3 nelayan Aceh.

Selanjutnya Basarnas Banda Aceh melakukan koordinasi untuk membuat rencana operasi dan menentukan titik evakuasi.

Karena titik penyelamatan nelayan sudah sangat jauh dari daratan Aceh, pihak Kapal SC Gold Ocean memutuskan putar haluan untuk kembali ke arah daratan Aceh.

Awak kapal Tanker dan kapal SAR pun menentukan titik pertemuan di tengah laut. Kamis (11/1/2024) malam pukul 22:30 WIB, Tim Rescue Kansar Aceh Bersama Crew KN SAR Kresna dan Potensi SAR berangkat menggunakan Kapal KN SAR Kresna menuju lokasi titik Intercept Medevac. 

Pukul 23.45 WIB, Tim SAR gabungan tiba di titik Medevac dan langsung melakukan proses Medevac. 

"Pukul 00.50 WIB, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban, seluruhnya dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi menuju Ke Pelabuhan Ulee Lheue," ujar Al Hussain.

Pukul  01.40 WIB, KN SAR Kresna bersama seluruh Tim SAR gabungan tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dengan selamat.

Selanjutnya korban langsung diserahkan kepada Panglima Laot.

Untuk diketahui, Tiga nelayan asal Aceh terombang-ambing di tengah laut selama 11 hari, akibat boat mereka kemasukan air dan karam.

Akhirnya, Kamis (11/1/2024) siang, para nelayan yang sudah dalam keadaan lemas ditemukan oleh awak kapal tanker asing di Perairan Andaman, tidak jauh dari Pulau Nikobar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman menjelaskan, saat kejadian yang diperkirakan akhir Desember, ketiga nelayan tersebut sedang dalam perjalanan pulang ke daratan Aceh.

Saat itu tangkapan melimpah, bagian palka sudah berisi penuh ikan.

Tiba-tiba papan kayu dinding kapal lekang dan pecah, akhirnya air pun dengan cepat masuk ke dalam lambung kapal, membuat kapal tenggelam.

“Padahal menurut mereka (nelayan), seng lapisan luar tidak rusak. Memang saat itu di laut sedang agak badai,” ujar Aliman, yang ikut menyambut nelayan bersama Kadis Sosial Aceh, Muslem Yacob.

Beruntungnya, tubuh kapal tidak langsung karam ke dasar laut, tapi hanya tenggelam bagian lambung dan geladak.

Halaman
123

Berita Terkini