Perang Gaza

Bertentangan dengan AS, Netanyahu tak Ingin Ada Negara Palestina, Ini Alasannya

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mulai kehilangan kesabaran terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis menyatakan menolak gagasan pembentukan negara Palestina, dan mengatakan hal itu akan bertentangan dengan keamanan Israel.

Pernyataan tersebut bertentangan dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden.

Banyak negara, termasuk Amerika, menyerukan pembentukan negara Palestina.

Para pejabat AS mengatakan mereka tidak akan membiarkan penolakan Netanyahu terhadap kedaulatan Palestina menghentikan mereka untuk membicarakan masalah ini dengan rekan-rekan Israel mereka.

Menyusul pernyataan Netanyahu, penasihat seniornya, Mark Regev, mengatakan kepada Christiane Amanpour dari CNN bahwa keamanan adalah “prioritas tertinggi” ketika ditanya tentang para pengamat yang mengatakan bahwa posisi pemimpin Israel lebih pada menjaga dirinya tetap berkuasa daripada mencari solusi yang adil terhadap konflik tersebut.

Baca juga: Pangeran Faisal: Arab Saudi akan Akui Israel Jika Negara Palestina Merdeka

Ini ringkasan berita lain yang perlu Anda ketahui tentang Perang Gaza:

Pemakaman yang rusak: Pasukan Israel merusak parah sebuah pemakaman di Khan Younis di Gaza selatan awal pekan ini, menggali dan memindahkan jenazah yang menurut Pasukan Pertahanan Israel kepada CNN adalah bagian dari pencarian sisa-sisa sandera yang ditangkap oleh Hamas selama serangan teror 7 Oktober. Rekaman dari kuburan menunjukkan area tersebut dibuldoser, kuburan dirusak dan dihancurkan, dan sisa-sisa manusia dibiarkan terlihat setelah IDF melakukan operasi di area tersebut.

Serangan di Yaman: Juru bicara Houthi Mohammad Abdul Salam menggambarkan serangan di Yaman oleh AS dan Inggris sebagai "tindakan agresi yang terus-menerus" yang bertujuan untuk melindungi Israel, dalam wawancara dengan TV Al-Masirah milik Houthi. Terlepas dari serangan baru-baru ini, Abdul Salam menekankan bahwa Houthi tidak akan tergoyahkan untuk melancarkan serangan terhadap apa yang ia klaim sebagai kapal yang “terkait Israel”.

Permintaan investigasi: Meksiko dan Chile meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki apakah kejahatan telah dilakukan di wilayah Palestina, baik oleh “agen-agen penguasa pendudukan atau penguasa pendudukan,” kata Kementerian Luar Negeri Meksiko dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.(*)

Berita Terkini