Saban tahun, para eks kombatan memperingati meninggalnya Teungku Lah dengan berbagai cara.
Bahkan tak sedikit pula, masyarakat Aceh yang memposting ulang foto almarhum di medsos saban 22 Januari.
Sebulan sebelum meninggal dalam baku tembak, Tgk Lah pernah menulis sebuah wasiat yang baru diketahui usai dirinya tiada.
"…jika pada suatu hari nanti Anda mendengar berita bahwa saya telah syahid, janganlah saudara merasa sedih dan patah semangat. Sebab saya selalu bermunajat kepada Allah SWT, agar menasyhidkan saya apabila kemerdekaan Aceh telah sangat dekat. Saya tak ingin memperoleh kedudukan apa pun apabila negeri ini (Aceh). Merdeka!”
Itulah wasiat terakhir Panglima Gerakan Aceh Merdeka Abdullah Syafi’i yang gugur dalam kontak senjata di kawasan perbukitan Jim-jim, Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie pada 22 Januari 2002.
Wasiat yang dibuat sebulan sebelum ia syahid itu, seolah sebuah pertanda bahwa perjuangannya akan berakhir.(*)