Kajian Islam

Jelang Pemilihan Presiden, Begini Pesan Buya Yahya untuk Pemilu 2024, Catat Nih Para Timses!

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya

"Cukup sanjung bosmu sesuai dengan pengetahuanmu, tidak perlu mencaci-maki yang bersebelahan. Mencela dan mengolok-olok tidaklah pantas," tegas Buya Yahya.

Buya Yahya juga menekankan pentingnya menjaga sikap positif terhadap semua pihak, sehingga suasana di musala atau tempat ibadah lainnya, atau dimanapun berada tetap nyaman dan harmonis.

Salat jamaah dan minum teh bersama adalah hal yang asyik jika dilakukan dalam suasana yang baik.

Buya Yahya mengkritisi kebodohan kita yang terjebak dalam adu domba. Ia menegaskan bahwa kita harus menjadi orang-orang yang mengedepankan perdamaian, bukan menciptakan konflik.

Baca juga: Buya Yahya Berbagi Resep Rasulullah Agar Rezeki Selalu Cukup dan Berkah

Ia mengajak semua orang untuk tidak ikut-ikutan dalam mencaci-maki orang lain.

Setiap calon memiliki kebaikan dan kekurangannya masing-masing.

Jika kita memiliki preferensi yang berbeda dengan orang lain, itu bukan alasan untuk mencela atau mengolok-olok.

Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga sikap yang baik, tanpa terlibat dalam perang kata-kata yang tidak berguna.

Ia menegaskan bahwa setelah pemilu, apapun hasilnya, kita harus tetap menjaga hubungan baik antarpendukung calon.

Dukungan terhadap calon yang terpilih tetap bisa dilakukan, begitu juga dengan mendukung kandidat lain yang terlibat dalam pemerintahan. Tidak perlu berantem atau merusak persatuan.

Baca juga: Umat Muslim Wajib Tahu, Ini Penjelasan Lengkap UAS dan Buya Yahya soal Mandi Wajib Bagi Pria

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan pesan agar kita menghindari adu domba, menjaga persatuan, dan menjadi juru damai.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut-ikutan dalam mencaci-maki orang lain.

Ia menolak untuk menjadi bagian dari pertikaian dan tidak ingin dikaitkan dengan politik yang memicu konflik.

"Mari kita semua orang untuk menjaga hati, lisan, dan kuping agar hanya mendengarkan yang diridhoi oleh Allah," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini