Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muhammad Yanis mengungkap ada empat warga negara asing (WNA) dalam rombongan BBTNGL dan Sumatra Eco Project yang diadang massa di Tenggulun, Senin (23/1/2024) malam.
Hal ini terungkap setelah seluruh pihak yang sempat diadang warga diamankan ke Polres Aceh Tamiang pada Selasa (23/1/2024) dini hari.
“Keberadaan mereka tidak pernah dilaporkan kepada pihak kami, seharusnya sponsor memberi tahu agar ada langkah-langkah pengamanan karena ini menyangkut orang asing,” kata Muhammad Yanis, Selasa (23/1/2024).
Dalam keterangan yang disampaikan pihak Sumatra Eco Project, para WNA itu dibawa dari Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Baca juga: Amankan Kayu Olahan, Petugas BBTNGL dan LSM Dihadang dan Diamuk Massa di Tenggulun
Kehadiran mereka di Aceh Tamiang atas permintaan seorang warga lokal untuk memberi pelatihan bahasa Inggris.
“Tujuannya untuk memberi les bahasa Inggris, kemudian mereka meninjau kawasan kabel gajah di Tenggulun,” kata Yanis.
Di lokasi kabel gajah ini rombongan ini sempat menerbangkan drone yang kemudian menangkap objek tumpukan kayu yang diperkirakan 10 ton.
Yanis pun menyesalkan sikap LSM Sumatra Eco Project yang berinisiatif menyewa dump truk untuk mengamankan tumpukan kayu itu.
“Kapasitas dia sebagai apa, mengapa bisa mengamankan kayu,” kata Yanis.
Meski begitu kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum karena tidak ada pihak yang membuat laporan pengaduan.
Baca juga: Anies Baswedan akan Kampanye di Pelataran Stadion H Dimurthala Banda Aceh, Catat Tanggalnya
“Sudah dipulangkan, tapi kami masih mendalami informasi yang berkaitan dengan persoalan ini,” kata dia.
Pengadangan ini terjadi ketika rombongan BBTNGL dan Sumatra Eco Project hendak keluar dari kawasan Tenggulun pada Senin (22/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.
Warga yang awalnya hanya berjumlah 16 orang, bertambah karena melihat ada kayu olahan yang diamankan.
Aksi massa ini menyebabkan Bobi Handoko, salah satu tim Sumatra Eco Project terluka dan mobil miliknya rusak.
Situasi baru terkendali setelah polisi mengamankan seluruh rombongan ini ke Mapolres Aceh Tamiang.
“Harapan kami ke depan harus ada koordinasi, harus ada informasi tentang aktivitas di Aceh Tamiang,” kata Yanis. (mad)
Baca juga: Rombongan BBTNGL dan LSM Asal Sumut Diadang Massa di Tenggulun, Kapolres Aceh Tamiang Angkat Bicara