"Oleh sebab itu, semua pejabat yang selama ini baik-baik saja, kalau saya datang ke daerahnya nggak usah ikut menjemput, agar tidak berbahaya bagi Anda, bagi karier Anda," pungkasnya.
Mahfud MD Berencana Mundur dari Menko Polhukam
Sementara di sisi lain, dalam acara yang sama Mahfud MD mengatakan akan mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam ketika momentumnya sudah tepat.
Pernyataan ini telah mendapatkan respons dari sejumlah pihak, salah satunya Dosen Ilmu Politik dan Internasional Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ahmad menilai, langkah yang ditempuh oleh Mahfud ini merupakan bentuk mosi tidak percaya kepada pemerintah.
"Setelah beberapa kali merasa dipermalukan oleh cawapres 02 Gibran, rencana mundurnya Mahfud ini merupakan bentuk mosi tidak percaya terhadap independensi, netralitas, termasuk kredibilitas pemerintahan yang selama ini ia berada di dalamnya," ungkapnya dikutip dari WartaKotalive.com, Rabu (24/1/2024).
Menurut Ahmad, sikap tak percaya Mahfud sudah terlihat jelas lewat narasi dan basis argumen yang dikemukakannya dalam dua kali debat cawapres.
Pria berusia 66 tahun itu mengkritisi kebijakan dan komitmen kerakyatan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sikap kritis Mahfud itu merepresentasikan sikap PDIP yang saat ini juga semakin keras kepada Jokowi," ujarnya.
Baca juga: Mahfud Tanggapi Gibran Clingak-clinguk Cari Jawaban soal Greenflation: Itu Recehan, Tak Layak Jawab
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) ini berpendapat, apabila mundur, Mahfud bakal memiliki ruang yang lebih leluasa untuk mengonsolidasikan kekuatan di sisa waktu jelang Pilpres 2024 yang dilangsungkan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Sementara itu, jika tetap bertahan di Kabinet Indonesia Maju, gerakannya akan dibatasi oleh protokoler dan terbelenggu tanggung jawabnya sebagai Menko Polhukam.
"Sementara itu, jika benar-benar ingin tampil kompetitif untuk menahan rival terberatnya di kubu 02 yang menargetkan kemenangan satu putaran, kubu 03 membutuhkan akselerasi atau percepatan konsolidasi elektoral dari segmen undecided dan swing voters pada 3 minggu jelang pemilu ini."
"Salah satu caranya, Mahfud memang sebaiknya membebaskan diri dari tanggung jawab lain dan harus benar-benar fokus dan fokus pada Pilpres 2024, supaya tidak menyesal nantinya," ungkapnya.
Pernyataan Mahfud MD
Sebelumnya, Mahfud disarankan oleh Ganjar Pranowo untuk mundur sebagai Menko Polhukam.