Sekitar pukul 15.30 WIB, saat istri tidur di ranjang, Munazar lantas mencekik leher Ayu.
Saat Munazar mencekik leher korban, Ayu sempat menjerit histeris minta tolong. Mengetahui istrinya minta tolong, Munazar membekap mulut Ayu dengan bantal.
Saat mengetahui korban sudah tidak bernyawa, jasad istrinya itu diletakkan dinding sudut tengah kamar tengah yang dekat dengan dapur mie.
Sebab, pasutri tersebut membuka usaha jual beli mie.
"Pelaku sempat tidur satu malam dengan jasad korban lantaran masih cinta pada istri," jelasnya.
Kata Kapolres Pidie, Jumat (19/1/2024) pagi, pelaku meninggalkan jasad istri di rumah. Kemudian pelaku keluar rumah untuk membeli plastik warna hitam dan tiga karung di Pasar Titeu.
Selanjutnya, pelaku pulang ke rumah dan membalut jasad istri menggunakan plastik hitam.
Lalu, jasad istrinya tersebut dimasukkan dalam karung yang disambung.
Pada hari yang sama, pelaku menggali liang kubur menggunakan besi as becak bermotor.
"Pelaku menggali kubur menggunakan besi as supaya aksi itu tidak diketahui tetangga. Proses penggalian kubur dilakukan setengah jam," jelasnya.
Lanjut Kapolres Imam Asfali, keberadaan jasad Ayu Sri Wahyu Ningsih diketahui anak korban yang pulang ke rumah pada Jumat (19/1/2024).
Anak korban berumur 13 tahun itu curiga dengan gundukan tanah di rumah.
Sehingga anak korban tersebut melaporkan temuannya itu kepada bibinya.
Setelah itu, datang aparatur gampong dan polisi sehingga gundukan tanah itu dibongkar, sehingga ditemukan jasad Ayu Sri Wahyu Ningsih.(*)