SERAMBINEWS.COM, INTAN JAYA - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB menyerang anggota TNI dan Polri tengah mengamankan kantor bupati Intan Jaya.
Akibatnya, terjadi baku tembak antara aparat TNI yang melakukan pengamanan dengan KKB.
Bahkan seorang anggota TNI terluka akibat tertembak KKB.
KKB menembak seorang prajurit Yonif 330/TD bernama Praka Nur Fajar Fali di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Senin (29/1/2024) kemarin.
Korban Praka Nur Fajar Fali tertembak KKB ketika sedang bertugas mengamankan rapat Forkopimda Kabupaten Intan Jaya yang dipimpin oleh Penjabat Bupati Intan Jaya di kantornya di Sugapa.
"Praka Nur Fajar Fadli mengalami luka tembak dan kini sudah dievakuasi ke Timika," kata Dandim 1705/Nabire Letkol Inf Doni Firmansyah dalam keterangannya yang dikutip Selasa (30/1).
Letkol Doni Firmansyah menuturkan KKB melakukan penyerangan saat rapat Forkopimda Kabupaten Intan Jaya tengah berlangsung.
Akibatnya, terjadi baku tembak antara aparat TNI yang melakukan pengamanan dengan KKB.
Sementara itu, Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri mengungkapkan kontak tembak antara aparat dengan KKB terjadi sekitar pukul 11.43 WIT.
Saat itu, kata dia, anggota TNI dan Polri tengah mengamankan kantor bupati Intan Jaya saat pelaksanaan rakor Forkopimda dalam rangka pembahasan pergeseran patung Yesus dari Intan Jaya ke Kota Timika.
KKB pun kemudian menyerang dengan tembakan sampai Praka Nur Fajar mengalami luka tembak.
Setelah sempat ditangani di Puskesmas Sugapa, prajurit tersebut kemudian dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter.
"Kondisi korban stabil," ucap Kapolres Intan Jaya.
Baca juga: Sosok Yusak Sondegau, Anggota KKB Papua yang Tewas Ditembak saat Serang Pos Brimob di Intan Jaya
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB kembali berulah dengan melakukan aksi penembakan terhadap personel Satgas Damai Cartenz di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Akibat serangan tersebut, satu anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz dilaporkan meninggal dunia alias gugur.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengungkapkan anggota Brimob yang gugur ditembak KKB bernama Bripda Alfando Steve Karamoy.
"Anggota Bripda Alfando Steve Karamoy terkena tembakan di bagian rahang kiri tembus rahang kanan dan mengakibatkan anggota gugur," kata Bayu Suseno dalam keterangan resminya pada Jumat (19/1/2024).
Bayu menuturkan, setelah terkena tembakan, korban sempat dievakuasi untuk mendapat pertolongan pertama di Puskesmas Sugapa. Namun, oleh dokter Piter dinyatakan bahwa Bripda Alfando dinyatakan gugur.
Bayu menambahkan, serangan yang dilancarkan oleh KKB diduga berasal dari belakang Tower BTS Telkomsel, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Menurut Bayu Suseno, penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Apen Kobogau yang disebut menjabat sebagai Wakil Pangkodap VIII.
Bayu menambahkan, anggota Ops Damai Cartenz yang berada di wilayah tersebut mengalami serangan dari KKB selama 30 menit dari arah belakang pos.
Tak tinggal diam, kata Bayu, pihaknya saat ini tengah melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
"Saat ini, pasukan kami masih melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar TKP. Kami juga masih melakukan penyisiran terhadap pergerakan KKB di Wilayah Intan Jaya," ujar Bayu Suseno.
Sementara itu, Kaops Damai Cartenz AKBP Faizal Ramadhani menegaskan bahwa KKB tersebut akan dicari keberadaannya dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Baca juga: Satu Lagi Anggota KKB Papua Tewas Ditembak Satgas Damai Cartenz di Intan Jaya, 6 Tewas Pekan Ini
Gara-gara Serangan KKB, Ratusan Warga dari 6 Kampung Ketakutan Akhirnya Mengungsi ke Pos TNI
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa mengatakan, jumlah warga Distrik Sugapa yang mengungsi ke Pos Yonif 330/TD terus bertambah akibat aksi teror kelompok kriminal bersenjata atau KKB di daerah itu.
Nyoman mengungkapkan saat ini jumlah warga yang mengungsi di pos TNI mencapai 500 orang. Mereka yang mengungsi berasal dari enam kampung.
"Jumlah warga yang mengungsi ke Pos Yonif 330/TD terus bertambah, dan saat ini ada sekitar 500 orang yang berasal dari enam kampung,” kata Nyoman dalam keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (26/1/2024).
Baca Juga: Pangdam Cendrawasih Ungkap Kekuatan KKB Intan Jaya, Punya 13 Senjata Hasil Merampas dari TNI-Polri
Adapun enam kampung tersebut antara lain Kampung Holomama, Soambili, Mamba Atas, Amaisiga, Jalai, dan Yokatapa.
“Sebagian besar yang mengungsi itu adalah perempuan, anak-anak dan orang tua,” ucap Nyoman.
Menurut dia, kedatangan masyarakat ke pos TNI itu disebabkan takut akan teror susulan yang disertai pembakaran rumah dan penganiayaan setelah anggota KKB tewas tertembak oleh TNI dan Polri.
Karena sebab itulah, warga meminta perlindungan dari aparat TNI-Polri dan saat ini kondisi mereka dalam keadaan aman.
"Dari laporan yang diterima selain ke pos TNI , warga mengungsi ke rumah tokoh masyarakat," ujar Nyoman.
Seperti diketahui, KKB dilaporkan sejak Jumat (19/1/2024) melakukan penyerangan dengan menembaki pos TNI-Polri hingga mengakibatkan anggota Brimob gugur di Sugapa.
Baca Juga: Pangdam Cendrawasih Ungkap Sosok Yusak Sondegau Anggota KKB yang Serang Pos Brimob di Intan Jaya
Selain itu, KKB juga melakukan pembakaran rumah dinas anggota DPRD Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, yang berada di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.
Komandan Satgas Yonif 330/Tri Dharma Mayor Infanteri Dedy Pungky Irawanto menjelaskan aksi anggota KKB tersebut membuat sedikitnya 30 orang warga setempat ketakutan dan mendatangi Pos TNI Satgas 330/Tri Dharma untuk meminta perlindungan.
"Sehari sebelumnya terjadi kontak tembak senjata antara Satgas Ops Damai Cartenz dengan anggota KKB yang mengakibatkan satu personel Brimob Satgas Damai Cartenz Bripda Alfandi Steve Karamoy meninggal dunia," kata Dedy di Jayapura, Papua.
Dedy menuturkan aksi yang dilakukan anggota KKB Intan Jaya tidak hanya meneror aparat keamanan, tetapi juga menyasar masyarakat setempat.
"Sehingga kami tidak mau tinggal diam dan segera melakukan penindakan tegas untuk menghalau KKB agar tidak masuk ke dalam Kota Sugapa," tambahnya.
Ia menjelaskan anggota KKB juga merusak fasilitas yang dibangun pemerintah daerah dan melakukan teror yang mengakibatkan situasi keamanan menjadi tidak kondusif.
"Sungguh ironis, pada saat pemerintah berupaya melakukan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Intan Jaya, KKB justru terus melakukan aksi yang merugikan masyarakat," ujar Dedy.
Baca juga: Iran Eksekusi Mati 4 Pria, Dinyatakan Bersalah Terlibat Rencana Sabotase dan Terkait dengan Mossad
Baca juga: Video Pasukan Khusus Israel Menyamar Serbu Rumah Sakit Ibn Sina di Jenin dan Bunuh 3 Warga Palestina
Baca juga: Tim Gaktib dan Yustisi Subdenpom Bireuen Sosialisasi Penegakan Ketertiban di Yonif 113 JS