Mereka menargetkan Al-Shaddadi, Al-Rukban, dan Al-Tanf di Suriah, serta fasilitas militer AS keempat di dekat Bandara Erbil di Irak dan fasilitas angkatan laut Zevulon di Israel.
"Kami akan terus melancarkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan Amerika Serikat untuk mendukung Jalur Gaza (Palestina) dan sebagai tanggapan atas pembantaian Israel di Jalur Gaza selama 114 hari," menurut pernyataan Brigade Perlawanan Islam di Irak di Telegram, Senin (29/1/2024).
Faksi Brigade Hizbullah, Al-Nujaba, Sayyid Al-Shuhada, Al-Awfa'a dan Imam Ali bergabung dalam satu front pada 12 Oktober 2023 lalu, yang mereka sebut 'Brigade Perlawanan Islam di Irak'.
Perlawanan Islam di Irak menentang agresi Israel di Jalur Gaza dan menargetkan AS yang merupakan sekutu utama Israel.
Baca juga: Kebakaran Ludeskan 1 Rumah Warga Lamie Nagan Raya, Sepmor Ikut Hangus, Kerugian Ditaksir Rp 60 Juta
Baca juga: Rutan Kelas IIB Banda Aceh Teken Perjanjian Kinerja dan Zona Integritas WBK
Baca juga: Aminullah Usman Usulkan BPR Hikmah Wakilah Lakukan Expansi Demi Membantu Usaha Mikro di Aceh