SERAMBINEWS.COM- Taktik militer Israel yang menggunakan blokade kemanusiaan sebagai senjata dengan klaim mengepung gerakan perlawanan Palestina, Hamas, untuk menyelamatkan sandera di Jalur Gaza seperti senjata makan tuan.
Kondisi para sandera Israel, tujuan utama mereka melancarkan agresi militer besar-besaran di Gaza selama dua tahun terakhir, justru kini mengalami kelaparan sama parahnya seperti jutaan warga Gaza, khususnya anak-anak.
Hamas pada Minggu (3/8/2025) menyatakan para sandera Israel yang ditahan di Gaza tidak akan menerima "hak istimewa khusus" dalam hal makanan atau perawatan.
Hamas, bersikeras kalau para sandera Israel ini akan mendapatkan jatah makanan yang sama dengan para petempur mereka dan warga sipil di tengah kelaparan yang semakin parah di wilayah yang terkepung tersebut.
Pernyataan dari Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok tersebut, muncul ketika Israel meminta bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyusul beredarnya video-video yang memperlihatkan dua sandera — Rom Braslavski dan Evyatar David — tampak kurus kering dan lemah.
"(Hamas) tidak sengaja membuat para tawanan kelaparan, tetapi mereka memakan makanan yang sama dengan yang dimakan oleh para pejuang kami dan masyarakat umum," kata kelompok itu, menyalahkan blokade dan perang Israel atas kekurangan yang meluas.
"Mereka tidak akan menerima hak istimewa khusus apa pun di tengah kejahatan kelaparan dan pengepungan," tambahnya.
Baca juga: VIDEO Jawaban Tegas Hamas Tak Akan Serahkan Senjata Kecuali Palestina Merdeka
Video-video Sandera Bikin Israel Gerah
Tujuan Hamas merilis video kondisi para sandera Israel ini dilaporkan bertujuan untuk menunjukkan kalau blokade militer Israel di Gaza juga berdampak pada kondisi sandera Israel itu sendiri.
Alih-alih membuka blokade militer, pada Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak ICRC untuk membantu para sandera yang ditawan di Gaza.
Kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan koordinator regional ICRC, Julien Lerisson, dan "meminta keterlibatannya dalam menyediakan makanan bagi para sandera kami dan... perawatan medis segera".
ICRC mengatakan pihaknya "terkejut dengan video-video yang mengerikan" dan menegaskan kembali tuntutannya untuk "akses kepada para sandera."
Menanggapi hal tersebut, Hamas mengatakan akan mengizinkan akses ICRC — tetapi hanya jika koridor kemanusiaan untuk makanan dan bantuan dibuka "di seluruh wilayah Jalur Gaza."
Kelompok-kelompok bantuan dan badan-badan PBB mengatakan pembatasan yang diberlakukan Israel telah menghambat pasokan yang menyelamatkan jiwa, sementara beberapa konvoi bantuan justru telah diserbu atau dijarah di tengah pelanggaran hukum dan keputusasaan.
Hamas bersikeras bahwa mereka "tidak sengaja membuat para sandera Israel kelaparan" tetapi mereka tidak akan mendapatkan hak istimewa makanan khusus "di tengah kejahatan kelaparan dan pengepungan" di Gaza.
Baca juga: VIDEO Yaman Luncurkan Tiga Serangan Drone Maut ke Israel, Klaim Targetkan Yafa, Ashkelon, dan Haifa