Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Jembatan gantung putus di Aceh Tamiang menyebabkan seluruh anak sekolah di Kampung Tebingtinggi, Kecamatan Tenggulun harus menempuh perjalanan 45 menit.
Durasi perjalanan yang lama ini disebabkan rute yang harus memutar melalui Pulautiga, Kecamatan Tamiang Hulu.
“Kalau lewat jembatan cukup 5 sampai 10 menit, sekarang naik kereta (sepeda motor) mutar ke Pulautiga paling cepat 45 menit,” kata Datok Penghulu Kampung Tebingtinggi Saryanta, Minggu (4/2/2024).
Rute memutar ini harus dilalui warga karena jembatan penghubung ke Alurtani II, Kecamatan Tamiang Hulu putus sejak Selasa (30/1/2024) lalu.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun mobilisasi masyarakat lumpuh.
Baca juga: Belum Bisa Difungsikan, Warga Berharap Jembatan Gantung yang Putus Diganti Baru
Mirisnya, seluruh pelajar di Tebingtinggi dipastikan Saryanta mengenyam pendidikan di kampung tetangga yang lebih dekat ditempuh menggunakan jembatan gantung.
“Seratus persen sekolah di luar karena kami belum ada sekolah. Memang belum merdeka, sekolah saja belum ada.
Jadi sejak jembatan putus, yang rajin ya sekolah, yang tidak punya kereta (sepeda motor) ya tidak sekolah,” sambungnya.
Baca juga: Sinergisitas TNI-Polri, Kapolda Aceh dan Pangdam IM Gowes Bersama
Masyarakat berharap jembatan gantung yang putus ini diganti dengan jembatan baru dengan konstruksi permanen.
Hal ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan infrastruktur lebih baik dalam mengakomodir perekonomian.
“Kalaupun dibangun baru, jangan gantung lagi. Harus beton, karena yang lewat sudah kendaraan mesin semua,” ungkapnya. (mad)
Baca juga: VIDEO - Harimau Masuk Perangkap di Aceh Selatan, Alami Dehidrasi dan Anemia