Konflik Palestina vs Israel

Biadab! Wanita Tentara Israel Tembak Mati Pemuda Palestina yang Terbaring di Tanah, Ini Videonya

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua orang abang beradik, Nahedh yang berusia 13 tahun dan Ramez Barbakh yang berusia 20 tahun ditembak mati oleh penembak jitu pasukan Israel.

SERAMBINEWS.COM - Pada Senin (5/2/2024), seorang wanita tentara Pasukan Pendudukan Israel (IDF) menembaki tubuh seorang anak muda Palestina yang terluka di pintu masuk Al-Izariyyeh di wilayah timur Yerusalem yang diduduki.

Quds News Network melaporkan korban, yang dieksekusi secara langsung, diidentifikasi sebagai Wadee' Olayyan yang berusia 14 tahun dari Jabal Al Mukabbir di Yerusalem yang diduduki Israel.


Dalam video yang beredar di media sosial, tampak wanita tentara IDF itu berdiri di samping sesosok tubuh yang tampak masih bergerak.

Dilaporkan, wanita tentara IDF itu kemudian melepaskan tembakan ke arah tubuh tersebut.

 

Baca juga: VIDEO Israel Perburuk Situasi Serang Perbatasan Rafah, Mesir NGAMUK Serang Zionis Tanpa AMPUN

 

 

Terapkan Tembak Kepala Warga Tepi Barat yang Protes

Terkait insiden ini, Wakil Walikota Yerusalem, Arieh King, alam sebuah wawancara TV di Channel 14 mengatakan kalau polisi Israel memiliki kebijakan tembak di tempat di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki IDF setelah serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya. 

Dalam wawancara itu, King ditanya mengapa warga Palestina berkewarganegaraan Israel (Arab Israel) di Yerusalem Timur relatif sikap 'anteng' dan tidak memulai kerusuhan setelah peristiwa 7 Oktober.

"Saya akan menjelaskan alasannya kepada Anda. Sekarang saya akan memberi tahu Anda rahasia tersembunyi ini. Dalam lima hari setelah 7 Oktober … polisi Israel mengubah tindakannya dan membunuh lima orang di sini. Tidak ada yang berbicara tentang hal itu. Setiap orang yang melempar batu, setiap orang yang menembakkan kembang api, setiap orang yang melemparkan bom molotov, akan menerima peluru di sini [di dahi]. Tidak di perut, tidak di kaki," kata dia menjelaskan aturan tembak ditempat tersebut.

Sebagai informasi, sikap permusuhan memang kerap ditunjukkan aparat dan pemukim Israel dengan sering menyebut warga Palestina yang memprotes pendudukan ilegal dan kolonisasi tanah Palestina sebagai teroris.

“Dan pesan ini dipahami dengan sangat cepat oleh seluruh penduduk di Yerusalem Timur. Dan atas dasar ini, saya salut kepada polisi atas cara kerjanya. Ini menunjukkan tekad dan melenyapkan mereka. Dan inilah yang terjadi. Dan di sini sepi, dan di sini masih sepi sampai sekarang," kata King.

Selama protes di pagar perbatasan Gaza selama setahun pada tahun 2018 dan 2019, pasukan Israel menembaki warga Palestina yang tidak bersenjata, termasuk anak-anak, menewaskan 190 orang dan melukai ribuan lainnya.

The Guardian melaporkan, "Ribuan orang mengalami luka tembak di kaki mereka. Jalan-jalan di Gaza dipenuhi orang-orang yang berjalan pincang atau berkursi roda. Anak-anak, jurnalis, dan petugas medis terbunuh, bahkan ketika mereka berdiri jauh dari pagar."

Halaman
12

Berita Terkini