Opini

Kampanyetainment dalam Panggung Politik Modern

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saiful Akmal, Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Kerja sama dengan selebritas atau tokoh terkenal dapat memberikan keunggulan besar. Endorsement dan testimoni dari mereka tidak hanya meningkatkan daya tarik kampanye, tetapi juga dapat memperluas jangkauan pesan politik.

Pemilih yang mungkin tidak terlalu tertarik pada politik dapat terpengaruh oleh dukungan tokoh idola mereka. Selain itu seleb politik juga bisa dimaknai dengan politisi yang pengikutnya banyak, sudah lama terjun di politik atau punya representasi visual menarik.

Dalam praktik spin doctor di dunia kampanye, komunikasi dan pemasaran politik, endorsemen, propaganda dan testimoni dari orang-orang terkenal secara tradisional bukanlah hal baru.

Hanya saja di tengah pertarungan antar media yang sudah tidak lagi apolitis, dinamika dan fenomena seleb politik semakin mendapatkan tempatnya. Apalagi di “kampanyetainment”, ketika seseorang harus mampu merepresentasikan diri secara popular di mata masyarakat, tidak peduli apakah itu benar atau tidak.

Kehadiran selebritas dalam dunia politik membawa dampak yang signifikan, tidak hanya dalam meraih popularitas bagi kandidat tetapi juga dalam membentuk persepsi publik terhadap isu-isu politik.

Artis, atlet, komedian, ustaz dan tokoh populer lainnya saat ini begitu berperan dalam dunia politik, membawa pengaruh mereka ke dalam arena kampanye. Dengan pengikut, pendengar dan keterjangkauan yang luas mereka menjadi motor utama untuk meraup suara bagi partai politik.

Selain itu dalam konteks follower di media sosial, seleb politik juga memainkan peran kunci dalam memperkuat hubungan antara selebritas dan politik. Postingan dukungan, dan interaksi langsung dengan penggemar melalui platform digital menciptakan keterlibatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu dalam proses “kampanyetainment”, produk merchandise kreatif dan identitas visual jika dikombinasikan dengan seleb politik akan menjadi begitu luar biasa. Produk-produk kampanye seperti kaos, topi, dan stiker sering kali menjadi medium yang efektif untuk menyebarkan pesan politik.

Desain kreatif dan slogan yang cerdas menciptakan identitas visual yang kuat, membantu pemilih mengingat dan mengidentifikasi kandidat dengan mudah. Dukungan seleb politik meski demikian bukan hanya tentang politik, namun juga tentang upaya menciptakan koneksi emosional antara pemilih dan kandidat. Penggemar yang memiliki ikatan dengan seleb politik cenderung membawa simpati dan dukungan mereka ke dalam arena politik.

Meskipun “kampanyetainment”, dan saudara dekatnya yaitu selebritas politik dan rekayasa pencitraan di media sosial bisa membuat politik terkesan sebagai sebuah hal yang ringan, namun sebagaimana yang diingatkan oleh Nieland (2017), ia juga bisa menimbulkan ketergantungan, khususnya terhadap “ekstasi” kenikmatan yang didapatkan dari “junk food politic” alias asupan gizi politik yang tidak sehat.

Misalnya, kontroversi yang melibatkan selebritas dan terlalu fokus pada hiburan dapat berdampak negatif pada citra kandidat yang mereka dukung, mengingat hubungan erat antara politik dan opini publik terus berubah. Belum lagi jika terjadi aksi lompat pagar para seleb antar partai politik demi meraup suara, berbasis hoax dan mengelabui etika dan substansi.
Sebagai penutup, “kampanyetainment” telah menjadi elemen tak terpisahkan dari strategi politik modern. Inilah zaman di mana politik tidak hanya harus dipahami, tetapi juga dinikmati!

Berita Terkini