“Penghargaan itu saya berikan sebagai bentuk kenang-kenangan kepada teman-teman yang sudah mengabdikan diri kepada negara sebagai KPPS dengan penuh kreatif, Inovatif dengan menciptakan suasana yang terhibur,” pungkas Haji Uma.
Sementara itu Akhyar menyebutkan anggota KPPS memang sengaja mencari ide untuk menghibur dirinya dan petugas KPPS lainnya supaya tetap semangat, karena proses perhitungan suara sampai larut malam belum selesai.
Sementara masih banyak surat suara yang belum dihitung dan mereka sudah bekerja dari mulai pagi.
“Saya menyebutkan Lako Kak Bungsu dan Ayah Yusniar besar-besar ketika dapat surat suara yang tercoblos Haji Uma, sehingga warga dan saksi yang hadir malam itu menjadi terhibur dan tidak mengantuk lagi,” kata Akhyar.
Di TPS tersebut Haji Uma memperoleh 112 suara dari 174 warga yang memilih.
Diberitakan sebelumnya, dalam video berdurasi 30 detik yang diunggah akun TikTok @bor.raf pada Kamis (15/2/2024) ini, memperlihatkan keunikan yang dibarengi kelucuan saat menghitung suara calon DPD RI.
Seorang pria berkemeja hijau anggota KPPS Bang Karieng, memperlihatkan kepada saksi kertas suara.
Ia kemudian melihat kolom nomor 29 atas nama H Sudirman alias Haji Uma tercoblos.
“Lako Kak Bungsu” ujarnya sambil memegang kertas suara.
Sontak kejadian ini mengundang gelak tawa.
Tak hanya sampai di situ, pria tersebut kembali berteriak saat membuka kertas suara dengan mengatakan ‘Lako Kak Bungsu lom'.
Saat membuka kertas selanjutnya, pria itu kembali mengatakan ‘Sabe-sabe lako Kak Bungsu’ (lagi-lagi suami Kak Bungsu).
Ketika kertas suara selanjutnya kembali dibuka, pria berkemeja hijau itu mengatakan ‘Abu Yusniar Lom’.
Pada bagian akhir video tersebut, pria tersebut kembali membuka kertas suara dan mengatakan ‘Hana pre-pre Abu Yusniar lom’.
Ternyata ada alasan mengapa anggota KPPS tersebut mengungkapkan kata-kata itu ketika kolom suara DPD-RI Haji Uma dicoblos oleh pemilih.