“Seharusnya kan ketika TPS bertambah, grafik perolehan suara juga bertambah, bukan menurun.
Ini yang terjadi malah menurun atau hilang. Kan aneh ini,” kata salah satu caleg yang tidak ingin disebut namanya.
Kasus lain yang ditemukan adalah, jumlah suara pada TPS tertentu melebihi dari total pemilih.
Misalnya, total pemilih pada satu TPS hanya 300 orang, tapi jumlah suara pada Sirekap bisa mencapai 800.
Kondisi ini membuat sebagian caleg yang diuntungkan oleh Sirekap langsung mengklaim diri sudah unggul dari caleg lainnya.
Baca juga: Puasa Setelah Nisfu Syakban Tidak Dibolehkan, Kecuali Golongan Ini, Simak Penjelasan UAS Berikut
Klaim ini telah menimbulkan masalah tersendiri di internal partai. (*)