SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Gerakan Hamas, Osama Hamdan, menegaskan bahwa sikap dan tanggapan pendudukan Israel terhadap mediator masih negatif dan menghambat kemajuan menuju solusi terobosan.
Hamdan mengatakan bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu "masih mengambil sikap keras kepala terhadap tuntutan perlawanan, dan tujuannya bertentangan dengan semua inisiatif yang diusulkan."
Ia memastikan Netanyahu tidak peduli dengan pembebasan sandera Israel, dan menolak empat tuntutan berbeda, yang pertama adalah menghentikan agresi terhadap Gaza.
Patut dicatat bahwa pembebasan sandera Israel dikondisikan dengan penghentian semua serangan terhadap Gaza, suatu kondisi yang sangat disadari oleh pihak pendudukan.
Baca juga: Niat Ingin Melindungi Diri, Warga Israel malah Jual Senjata Mereka ke Aktivis Palestina
Anggota politbiro Hamas, Hamdan, mengulangi seruan untuk mengambil tindakan segera, untuk menantang tindakan pendudukan, dan untuk membawa bantuan dan makanan ke Gaza, melalui darat, laut, dan udara, dan meminta semua negara yang mengirimkan kiriman bantuan ke Gaza melalui wilayah pendudukan.
Pejabat gerakan Hamas meminta semua lembaga internasional, termasuk UNRWA, untuk tidak tunduk pada tekanan pendudukan dan kembali bekerja di Jalur Gaza utara, menyatakan keterkejutannya atas keputusan Program Pangan Dunia yang menunda pengiriman bantuan pangan di Gaza.
Hamdan menunjukkan bahwa kejahatan yang disengaja berupa kelaparan mengancam lebih dari 10.000 warga Palestina dengan kematian, dan mencatat bahwa “bel alarm telah berbunyi mengenai penderitaan rakyat kami di Jalur Gaza utara.”(*)