Tak jauh dari spot ikan nemo itu, juga ditemukan rudal masa peninggalan Jepang di bawah laut.
Namun, pihaknya masih bekerja sama dengan otoritas terkait untuk mengidentifikasi jenis rudal tersebut.
“Kita di sini spot bawah lautnya banyak. Ada spot sejarah, terkait adanya penemuan rudal di bawah laut, tapi belum teridentifikasi jenis apa dan apakah itu peninggalan Jepang atau apa,” katanya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi menegaskan, bahwa kekuatan Sabang itu justru berasal dari alamnya yang dijaga dan terpelihara dengan baik sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Rumah Nemo ini, kata dia, akan menambah sederet daftar destinasi wisata unggulan daerah sehingga wisatawan tidak hanya menumpuk di satu lokasi saja, dan menjadi pilihan baru bagi wisatawan yang datang ke Sabang.
"Kami tentu akan melakukan pembinaan dari sisi tata kelolanya. Karena ini berbasis komunitas masyarakat, jadi destinasi ini akan dikelola dengan baik oleh masyarakat juga, dengan standar-standar pelayanan yang memang sangat dibutuhkan wisatawan," ucapnya.
Untuk berkunjung ke Rumah Nemo ini, jaraknya hanya sekitar 20 menit dari pusat Kota Sabang ke arah jalan menuju titik 0 kilometer.
Sekitar 2 kilometer dari Dermaga CT 3 Sabang, arah ke lokasi Rumah Nemo akan ditandai dengan gapura bertuliskan ‘Wisata Rumah Nemo’.
Pengunjung nantinya langsung diarahkan ke area parkir sebelum turun ke bibir pantai.
Di sana juga tersedia warung-warung yang menjajakan aneka ragam kuliner khas Sabang dan minuman segar seperti air kelapa muda.(*)