Warga memastikan korban meninggal akibat serangan buaya.
Hal itu berdasarkan luka bekas gigitan buaya di bagian muka dan kepala.
Kemudian, lokasi korban ditemukan dikenal merupakan tempat buaya muara berada.
Peristiwa nelayan Pulau Banyak Barat berkonflik dengan buaya kerap terjadi sepanjang tahun.
Baca juga: 9 Tahun Tutup Aib Suami, Eks Istri Kurnia Meiga Ungkap Rahasia Rumah Tangga Hingga Ketahuan Mertua
Sebelumnya, pada 22 Januari 2024 lalu, nelayan asal Desa Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat, juga meninggal akibat serangan buaya.
Nelayan yang jadi sasaran serang buaya merupakan pencari ikan dengan teknik menyelam.
Kendati telah banyak jatuh korban, namun nelayan di batas Samudra Hindia itu tetap nekat menangkap ikan dengan cara menyelam.
Pulau Banyak Barat merupakan wilayah paling ujung di Kabupaten Aceh Singkil.
Dari Singkil, bisa ditempuh menggunakan kapal kayu sekitar 6 jam perjalanan.
Transportasi ke sana hanya sekali sepekan menggunakan kapal kayu pengangkut kebutuhan pokok warga.(*)