Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Aceh, Zulkarnaini Syeh Joel mengkritik pernyataan yang disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (22/3/2024), Agus mengungkapkan bahwa Aceh merupakan salah satu provinsi dengan indeks kerawanan tinggi pada Pilkada serentak 2024 mendatang.
Agus menyebutkan, Aceh memiliki potensi konflik yang besar karena partai lokal di provinsi tersebut disinyalir menjadi wadah aspirasi para eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca juga: Wakil Ketua Partai Aceh Tanggapi Pernyataan Panglima TNI: Jangan Selalu Melihat Aceh sebagai Lawan
"Partai lokal Aceh disinyalir sebagai wadah untuk mengakomodir aspirasi eks kombatan GAM di mana hal ini dapat menjadi pemicu konflik kepentingan antara bekas kombatan dengan nonkombatan," kata Agus dalam rapat dengan Komisi I DPR, Kamis (21/3/2024).
Agus memperkirakan akan ada konflik horizontal yang terjadi di Aceh bila hasil pilkada tidak memenuhi harapan salah satu kandidat. Selain itu, TNI juga mencermati upaya menarik perhatian menarik massa di Aceh dengan pengibaran bendera bulan bintang yang identik dengan GAM.
"Apabila hal ini terjadi, tentunya dapat menjadi provokasi massa bagi kelompok lainnya yang perlu antisipasi sejak dini," ujar Agus.
Baca juga: VIDEO - Hizbullah Habisi Sekumpulan Intelijen IDF yang Sedang Mengintai, Meledak Hidup-hidup
Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Sebarkan Video Vulgar Pacarnya
Baca juga: Miris, Kakak Hamili Adik Kandung Sampai Tiga Kali, Diduga Orang Tua Ikut Tutupi Inses?
Ia menambahkan, Aceh juga mesti mendapat perhatian karena ada ekslakasi pada masa tenang dan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.
"Dalam masa tenang dan masa pemungutan suara pilpres dan pileg yang lalu, terdapat beberapa kasus di Aceh yang memungkinkan akan terjadi hal yang sama pada pilkada serentak mendatang," kata dia.
Pernyataan inilah yang mendapat kritik dari Ketua DPW PSI Aceh, Zulkarnaini Syeh Joel. Dia mengatakan, pihaknya menghormati posisi dan otoritas Panglima TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara, termasuk dalam menyampaikan analisis mengenai situasi di berbagai wilayah, termasuk Aceh.
"Namun demikian, kami juga merasa perlu untuk menyampaikan bahwa pernyataan panglima TNI justru dapat menimbulkan kesan yang kurang tepat dan potensial memicu ketegangan di Aceh,”
“Terkait partai lokal diduga menjadi wadah aspirasi mantan kombatan GAM, itu tidak benar. Akan tetapi semua partai yang ada di Aceh secara menyeluruh adalah berjuang untuk rakyat Aceh, bukan untuk kelompok tertentu. "kata Syeh Joel, Jumat (22/3/2024).
Menurut Syeh Joel, fakta yang telah terjadi menunjukkan bahwa proses pemilihan yang melibatkan partai lokal di Aceh yang bergulir sejak tahun 2009 telah berjalan dengan lancar dan damai, serta berangsur normal.
Ini adalah bukti konkret bahwa masyarakat Aceh telah menunjukkan kematangan dan sudah dewasa dalam berpolitik dan mensukseskan pesta demokrasi.
"Partai lokal di Aceh hasil dari turunan undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA) yang diakui oleh Negara sebagai bentuk kompensasi damai antara Aceh dan RI. Proses menuju damai itu terlaksana setelah adanya pertumpahan darah di Aceh sejak lama,”
“Begitu juga proses terbentuknya parlok di Aceh itu tidak mudah, dengan cucuran darah, ribuan nyawa orang Aceh hilang. Maka sangat perlu dihormati oleh siapapun dengan terbentuknya parlok di Aceh," jelas Syeh Joel.
Sebagai bagian dari proses demokrasi, PSI Aceh percaya bahwa semua pihak harus berupaya menjaga situasi yang kondusif dan memastikan bahwa proses Pilkada berlangsung secara transparan, adil, dan damai.
Oleh karena itu, dia berharap bahwa pernyataan yang mengindikasikan ketidakpercayaan terhadap proses demokrasi di Aceh dapat diminimalisir. Dan sebaliknya, diupayakan untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, partai politik, dan masyarakat Aceh secara keseluruhan.
"Kami mengajak semua pihak yang terlibat dalam proses Pilkada tahun 2024 di Aceh untuk berkomitmen pada semangat demokrasi, menghormati perbedaan dan toleransi serta bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan demokratis bagi seluruh warga Aceh," harapnya.
Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 65 Dibuka, Insentif Capai Rp 4,2 Juta, Ini Syarat dan Cara Daftar
Baca juga: Nina Wati Ditangkap Polda Sumut, Tersangka Penipu Masuk Akpol yang Telan Kerugian Rp 1,3 Miliar
Baca juga: Bertemu Surya Paloh, Prabowo Akui Ajak Partai Nasdem Bergabung dalam Pemerintahan ke Depan
Syeh Joel menambahkan, untuk diketahui, pendirian partai lokal di Aceh tertuang dalam isi-isi perjanjian di Helsinki antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia yang kemudian dituangkan dalam UUPA, sehingga memiliki kekuatan hukum yang kuat dalam menjalankan UUPA tersebut di Provinsi Aceh.
Pada pasal 1.2.1 yang berbunyi yaitu “Sesegera mungkin, tetapi tidak lebih dari satu tahun sejak penandatanganan nota kesepahaman ini. Pemerintah Republik Indonesia menyepakati dan memfasilitasi pembentukan partai-partai politik yang berbasis di Aceh yang memenuhi persyaratan nasional”.
Di pasal 1 disebutkan bahwa partai politik lokal ialah organisasi yang dibentuk oleh sekelompok warga Negara Indonesia yang berdomisili di Aceh secara suka rela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, negara melalui pemilihan anggota DPRA, DPRK, Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati/ Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
"Artinya, parlok adalah perintah undang-undang, kemudian terkait kesejahteraan mantan GAM di Aceh adalah tugas bersama, baik di tingkat daerah, provinsi maupun tingkat nasional,”
“Karena mereka teman teman GAM sudah kembali ke pangkuan ibu pertiwi, maka kesejahteraan mereka adalah kewajiban kita bersama, baik mantan GAM maupun korban konflik lainnya," tutup Syeh Joel.(*)
Baca juga: VIDEO Moment Mesra Prabowo Disambut dan Dipeluk Surya Paloh saat Tiba di NasDem Tower
Baca juga: Hubungan Sedarah Terbongkar, Pria Ini Setubuhi Adik Kandung hingga 3 Kali Hamil dan Punya Anak
Baca juga: SIAP-SIAP! Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Dibuka Mulai Besok, Ini Posisi yang Paling Banyak Dibutuhkan