Politik

Wakil Ketua Partai Aceh Tanggapi Pernyataan Panglima TNI: Jangan Selalu Melihat Aceh sebagai Lawan

Nurlis Effendi mengatakan, jika melihat Aceh sebagai lawan, maka yang selalu muncul adalah analisis dari perspektif negatif.

|
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Dr. Nurlis E. Meuko (Nurlis Effendi), Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Aceh. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Ketua DPP Partai Aceh, Dr Nurlis Effendi menyampaikan tanggapan atas pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang menyebut bahwa partai lokal Aceh sebagai wadah aspirasi eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Panglima TNI menyatakan, Aceh merupakan salah satu provinsi dengan indeks kerawanan tinggi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 mendatang. 

Ia menyebutkan, Aceh memiliki potensi konflik yang besar karena partai lokal di provinsi tersebut disinyalir menjadi wadah aspirasi para eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Partai lokal Aceh disinyalir sebagai wadah untuk mengakomodir aspirasi eks kombatan GAM di mana hal ini dapat menjadi pemicu konflik kepentingan antara bekas kombatan dengan nonkombatan," demikian kata Panglima TNI dalam rapat dengan Komisi I DPR, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: PSI Aceh Kritik Panglima TNI Terkait Tanggapannya tentang Partai Lokal dan Kerawanan Pilkada

Terhadap pernyataan itu, Wakil Ketua DPP Partai Aceh Nurlis Effendi menilai informasi yang disampaikan Panglima TNI tidaklah akurat.

Nurlis mengatakan, jika melihat Aceh sebagai lawan, maka yang selalu muncul adalah analisis dari perspektif negatif.

“Semua hal akan dipandang sebagai musuh, termasuk politik dianggap lawan," kata Nurlis dalam siaran pers yang dterima Serambinews.com, Jumat (22/3/2024) malam ini.

Sebetulnya, sambung Nurlis, politik terbaru di Aceh sangat dinamis, dan ini yang harus diupdate.

Dr Nurlis Effendi juga menyayangkan sikap para anggota DPR-RI yang sama sekali tidak mengkritisi pernyataan Panglima TNI tersebut.

Padahal, kata Nurlis, Partai Lokal Aceh dibentuk dan dilindungi oleh undang-undang dan menjadi aspirasi. Bahkan Partai Aceh menjadi mesin politik untuk Capres Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024 di Aceh.

Baca juga: Partai Aceh Klaim Borong 22 Kursi DPRA

Nurlis menjelaskan, bahwa benar Partai Lokal Aceh seperti Partai Aceh menjadi salah satu wadah aspirasi politik eks-kombatan GAM.

“Jadi bukan disinyalir. Namun, perlu diperhatikan, Partai Aceh bukanlah satu-satunya wadah aspirasi politik eks kombatan GAM,” kata mantan wartawan TEMPO ini lagi.

Menurut Nurlis, informasi yang diterima oleh Panglima TNI tidak akurat jika disebutkan eks-kombatan GAM hanya berpolitik pada Partai Lokal Aceh.

“Seluruh partai politik yang ada di Indonesia ini menampung aspirasi politik eks-kombatan GAM,” kata akademisi ini.

Jadi, sambung Nurlis, politik di Aceh tidak ada polarisasi, apalagi tuduhan intoleransi pada ranah politik di Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved