Haba Caleg

Puncaki Dapil Panas Lampung Kekuatan Modal Sosial Kadafi Bukan Main

Editor: IKL
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Kadafi saat menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat di Senayan, beberapa waktu silam

Pendidikan dan kariernya makin moncer. Ia menyelesaikan S1 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila), dan Doktor Hukum (S3) di Universitas Diponegoro Semarang.

Muhammad Kadafi ketika masih atlet balap motor. (Dok Pribadi)

Ia merintis kariernya sebagai dosen pada 2009, dan sekaligus memulai usahanya membuka kantin di kampus Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Hingga ia menjadi Rektor Universitas Malahayati pada 2011. Selain rektor, Kadafi juga diangkat sebagai Direktur Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.

Kadafi juga aktif dan menjadi pemimpin pada sejumlah organisasi, terutama yang bersentuhan dengan kegiatannya sebagai pengusaha.

Di antaranya, dia dipercaya menjadi Ketua HIPMI Lampung, dan dua tahun berselang dipercaya menjadi Ketua KADIN Lampung termuda di Indonesia. Pada 2019, Kadafi mulai aktif berpolitik dan terpilih menjadi Anggota DPR-RI dari Lampung.

Pada 2024, ia Kembali terpilih sebagai DPR-RI bahkan dengan suara terbanyak. Melampui politisi-politisi nasional yang berkompetisi dengan Kadafi di Bandar Lampung.

Pertanyaannya, apakah Kadafi bisa mendapat kepercayaan masyarakat Lampung hanya bercermin dari pendidikan dan kariernya itu saja. Bahkan ditambah menjadi sebagai orang baik, yaitu Amanah, jujur, dan ikhlas itu saja tidak cukup. Ternyata, Kadafi memiliki modal sosial yang tinggi.

Dan ini pun dari warisan didikan ayahnya, Rusli Bintang. Sejak kecil, Kadafi sudah dididik untuk peduli pada sesama. Khususnya pada anak-anak yatim. Sehingga tumbuhlah ritual batinnya soal kepedulian pada anak-anak yatim.

Mulai dari menyantuni sampai menyekolahkan, dan juga berkunjung di setiap ramadhan. Bahkan ritual kepedulian kepada anak-anak yatim ini ditularkannya kepada seluruh civitas akademika di kampusnya, dan juga pada karyawan di rumah sakit yang dipimpinnya, begitu juga di organisasi-organisasi yang dikomandoinya.

Hingga tercatat Universitas Malahayati dimasa kepemimpinannya (2011-2019) telah menyantuni 9.000 anak yatim.

Itu angka di luar santunan pribadi Kadafi kepada anak-anak yatim. Kadafi juga memiliki pergaulan yang luas di kalangan muda Lampung. Kadafi, ketika muda tercatat sebagai salah seorang pembalab motor nasional di bawah bendera Yamaha. Tentu ini menarik, sebab dia adalah salah satu atlet balap yang menjadi Anggota DPR-RI. Dia juga berada dalam komunitas pecinta burung nasional.

Mungkin bagi Kadafi, apa yang dilakukannya itu hanya biasa saja, sebab itu sudah menjadi kebiasaan hidupnya selama ini. Namun, sesungguhnya Kadafi telah membangun modal sosial yang tinggi di samping pendidikan dan kariernya yang bagus.

“Prinsip utama amanah, jujur, dan ikhlas menjadi pendorong bergeraknya modal sosial tersebut, sehingga menjadi kekuatan yang besar pada politik,” kata Kadafi. Tambahan yang tak kalah pentingnya, kata Kadafi, adalah keseriusan dan fokus.

Memang, dalam berbagai aktivitasnya, baik politik, sosial, dan bisnis, selalu dikerjakannya dengan serius. Sekadar urusan hobby pun digarapnya dengan serius seperti balap motor hingga menjadi atlet balap. “Apalagi politik yang tujuan utamanya adalah mengurus masyarakat. Ini bukan urusan sederhana,” katanya.(*)

Berita Terkini