Sejak saat itu, korban sudah hamil tiga kali, dua di antaranya keguguran.
"Korban sudah pernah hamil, dua kali keguguran, dan satunya sampai melahirkan. Anaknya ada, laki-laki," kata Diana.
Terkait kasus inses kakak-adik di Rejang Lebong, pihak orang tua diduga sengaja menutupi.
Kecurigaan ini bermula dari sikap korban yang langsung berbeda setelah berbicara dengan orang tuanya.
Korban sulit berbicara dibandingkan sebelumnya yang bisa leluasa bercerita.
"Trauma, anak ini secara tidak langsung ada penekanan dari pihak keluarga. Penerimaan keluarga yang belum sepenuhnya," jelas Diana.
Padahal, Diana mengungkapkan pihaknya hanya ingin melakukan pendampingan terhadap korban.
Rencananya, korban akan dipisahkan sementara waktu dari keluarga, untuk menjalani rehabilitasi hingga kondisi fisik dan mentalnya membaik.
Rehabilitasi itu juga diharapkan dapat memulihkan mental korban, serta mengajarkan tentang norma perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Kasus rudapaksa terhadap R pernah terungkap pada 2022, karena hamil.
R yang saat itu masih berusia 14 tahun, membuat warga sekitar heboh lantaran kehamilannya terjadi secara tiba-tiba dan tak diketahui siapa bapaknya.
Diduga, saat itu orang tua korban sudah mengetahui aksi bejat KH, namun justru menuduh tetangga mereka.
Tuduhan orang tua korban itu bahkan berlanjut dengan melaporkan tetangga berinisial HE, ke polisi.
Pihak kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut, namun setelah diselidiki, ternyata tidak cukup bukti.
HE lantas dibebaskan dan kasus tersebut menemui jalan buntu.