H Adnan Johan, pedagang asal Lama Inong, Kuala Batee, Abdya, sekarang membuka gudang di Medan menjelaskan, kelangkaan kakao terjadi di Aceh.
Produksi dalam jumlah terbatas hanya ada di Kabupaten Aceh Tenggara dan Pereulak Kabupaten Aceh Timur.
Sedangkan dari Kabupaten Abdya, Nagan Raya dan Aceh Selatan yang pernah dikenal sebagai daerah penghasil coklat di Aceh, kini bahan bakunya sangat sulit diperoleh.
"Saya hanya menerima kiriman coklat kering dari pedagang dari Meukek, Aceh Selatan dalam jumlah ratusan kilogram sekali pengiriman,” katanya.
Bahan baku kakao kering yang terkumpul dalam kisaran 500 sampai 800 kg, kemudian dipasok ke pengusaha eksportir di Medan.
Melihat trend perkembangan kenaikan harga coklat sangat luar biasa, H Adnan mengajak petani di Kabupaten Abdya, termasuk kabupaten lain di Aceh untuk kembali menanam tanaman kakao.
Baca juga: VIDEO Namanya Sering Disebut Saat Sidang, Jokowi Tolak Berkomentar soal Sengketa Pilpres di MK
Ajakan ini, setelah petani Kabupaten Abdya, termasuk di Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Selatan, ramai-ramai menebang pohon kakao yang terjadi era tahun 2000-an.
Tindakan ekstrem ini dilakukan setelah harga di pasaran mengalami stagnan paling tinggi Rp 30.000 per kg.
Kondisi semakin diperburuk dengan serangan hanya yang menyerang buah coklat sangat sulit dikendalikan.
Buah kakao yang terserang hama dalam waktu singkat berubah warna menjadi hitam, lalu membusuk dan akhirnya gagal panen.
Produksi tanaman kakao turun drastis sehingga para petani tidak bergairah lagi merawat areal tanaman coklat milik mereka.
Bahkan saat itu, para petani mengambil jalan pintas dengan menebang tanaman kakao, kemudian ditanami kelapa sawit.(*)
Baca juga: VIDEO Penampilan Baru Ammar Zoni setelah 3 Bulan Ditahan, Berjenggot Panjang dan Pakaian Serba Hitam