Menurut Mahdi, sebagai sosok kepala daerah, tentu saja prioritas utamanya adalah melindungi dan mengayomi rakyatnya. Mahdi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan IOM dan UNHCR, terhadap penampungan etnis Rohingyabdi Kabupaten Aceh Barat.
Saat ini, kedua lembaga tersebut telah menangani kebutuhan logistik para migran Rohingya itu. Sedangkan pemerintah daerah, kata Mahdi, hanya memfasilitasi lokasi penampungan yang sifatnya sementara.
Amatan Serambi, di lokasi pengungsian komplek Komplek Kantor Bupati Aceh Barat, ada dua unit tenda yang didirikan. Masing-masing tenda dihuni oleh pengungsi laki-laki dan lainnya pengungsi perempuan.
Para Rohingya tersebut kesemuanya beragama Islam. Sehari-hari, mereka mengisi aktivitasnnya dengan melaksanakan ibadah setiap waktu secara berjamaah, melaksanakan ibadah shalat Tarawih dan juga tadarus.
Masyarakat juga cukup banyak yang simpati dengan nasib mereka, terlihat dari masih banyaknya warga yang datang ke lokasi dengan memberikan makanan untuk berbuka puasa dan sahur. Selain itu, warga juga membawa pakaian, termasuk ada yang memberikan kosmetik seperti lipstik dan bedak kepada pengungsi perempuan.(sb/ant)