Antara lain melaksanakan pengumpulan keterangan dan identifikasi pekerjaan zeni, melaksanakan rehabilitasi dan perawatan rute perbekalan utama termasuk perbaikan dan perawatan jembatan standar maupun improvisasi, melaksanakan rehabilitasi dan perawatan fasilitas bandara, perbaikan kamp militer, termasuk perataan, pengerasan jalan, konstruksi jalan, dan area parkir di dalam kamp.
Kemudian membantu perbaikan jalur penyeberangan yang terputus dengan menggunakan peralatan Monusco maupun institusi terkait lainnya.
Melakukan perbaikan terhadap fasilitas penyeberangan sungai, siap dalam melaksanakan tugas EOD dan pembersihan ranjau darat di daerah tertentu yang diperuntukkan bagi personel/unit PBB sesuai perintah,
Siap dalam membantu pelaksanaan penghancuran persenjataan dan amunisi, dan melaksanakan tugas-tugas zeni lainnya sesuai perintah FHQ Monusco.
Apabila dihadapkan dengan waktu pekerjaan maka tugas satgas dapat dikelompokkan dalam tiga kategori.
Pertama; Key Task, yaitu pekerjaan dengan durasi waktu cukup panjang (lebih dari 4 bulan) guna membangun konstruksi permanen, contohnya, pembangunan jalan untuk jalur utama antarwilayah. Saat ini satgas sedang mengerjakan jalan Dungu-Ngilma sejauh 40 Km.
Kedua; Major Task yaitu pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu 3-4 bulan, contohnya pemeliharaan jalan, runway dan jembatan serta penyiapan kamp bagi kontingen.
Pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini dan sedang dilaksanakan satgas antara lain, pemeliharaan Bandara Dungu, pengaspalan taxiway Bandara Dungu, dan pembangunan hanggar helikopter kontingen Bangladesh.
Ketiga; Minor Task yaitu pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu maksimal 15 hari dan dapat segera dimanfaatkan hasilnya.
Pekerjaan yang sedang dilaksanakan satgas antara lain pembangunan sarana pengolahan air limbah, pembersihan drainase, dan pembuatan tanggul penahan banjir sekitar kamp serta penyediaan air bersih untuk Kontingen Bangladesh.
Selain pekerjaan di bidang konstruksi, satgas juga menerima tugas penjinakan bahan peledak.
Mengingat bahwa wilayah Kongo merupakan wilayah bekas konflik sehingga masih banyak ditemukannya sisa ranjau, granat dan bom yang belum diamankan.
Contohnya, satgas berhasil mengamankan benda yang diduga sebagai ranjau antipersonel di kamp Kontingen Bangladesh di Isiro.
Kegiatan satgas tidak sebatas pada tugas pokok dalam bidang zeni.
Selama penugasan, satgas menerima Inspeksi COE (Contingent Owned Equipment) setiap triwulan, melaksanakan acara pertemuan komandan kontingen di wilayah Dungu dan menerima kunjungan tim atau delegasi baik dari Monusco maupun dari Indonesia.