Tapi massa tetap memaksa, dan mendobrak pintu rumah ibu yang menolong kedua korban.
"Massa medapati kedua korban, dan korban langsung melarikan diri, tapi mereka ditangkap oleh massa," katanya.
Mereka pun sempat menganiaya kedua perempuan itu.
"Jadi kedua korban ini dipukul dan ditendang, lalu diperkosa. Korban pertama sebanyak lima kali, dan korban kedua sebanyak tujuh kali," jelasnya.
Setelah memperkosa kedua korban, para pelaku langsung melarikan diri. Tak hanya itu, satu kendaraan roda dua dan dua handphone milik korban pun dirampas.
Sementara, korban sudah dievakuasi ke RSUD Nabire oleh pihak keamanan untuk perawatan medis dan visum dokter.
"Selanjutnya, nanti setelah kondisi korban sudah membaik, maka akan langsung dilakukan laporan polisi oleh korban, untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Bertu menegaskan pihaknya akan melakukan pencarian terhadap para pelaku, sebab ini adalah tindak pidana murni di luar dari aksi unjuk rasa.
"Jadi kami tetap berkomitmen untuk memburu dan menindak tegas para pelaku," tandasnya.
Atas kejadian tersebut, AKP Bertu berharap, kepada keluarga korban agar tetap tenang dan serahkan semuanya kepada pihak kepolisian.
"Kami akan mengoptimalkan pencarian terhadap para pelaku," pungkasnya.
Baca juga: Petinggi KKB Papua Abubakar Kogoya Tewas dalam Baku Tembak dengan Pasukan Elite TNI-Polri di Mimika
Satu rumah dibakar
Sementara itu di saat bersamaan, rumah penjaga musala Almubin di Nabire dibakar orang tak dinekal (OTK) pada Jumat (5/4/2024).
Saksi bernawa Sulistiono dan Rida menyebut ada empat pria tak dikenal sebagai pelaku, melarikan diri sesaat api disulutkan.
Mereka disebut membawa jerigen berisi bensin, lalu mendobrak pagar musala dan memecahkan jendelanya.