Doa buka puasa
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhama'u wabtallatil uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah.
Artinya: Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah. (HR. Abu Daud no. 2010)
2. Diutamakan dikerjakan secara berurutan
Puasa syawal diutamakan dijalankan secara berurutan.
Namun, jika tidak bisa dikerjakan secara berurutan, maka niat puasa syawal bisa dikerjakan secara terpisah-pisah.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata bahwa “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”
3. Diutamakan untuk mengganti utang puasa Ramadhan terlebih dahulu
Kalau kamu mempunyai utang puasa Ramadan, maka disarankan untuk menggantinya terlebih dahulu (puasa qadha).
Hal ini berdasarkan pada penjelasan dari Ibnu Hambali dalam kitabnya Lathoiful Ma’arif.
Ibnu Rajab Al Hambali berkata:
“Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
(*)
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Dulu? Niat & Tata Cara Puasa 6 Hari Setelah Lebaran Idul Fitri
Baca juga: Puasa Syawal 6 Hari, Bolehkah Digabung dengan Puasa Qadha? Berikut Penjelasannya
Baca juga: Niat dan Tata Cara Laksana Puasa Syawal, Keutamaannya Bisa Menghapus Dosa Selama Setahun