Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus mengoptimalkan layanan pengurusan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Hal ini guna memastikan seluruh anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses pendidikan yang layak. 

Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Sosial Abdya, Iin Supardi, SS, MEI melalui Plh Sekretaris, Edi Mukhsin, SKM, Selasa (22/7/2025).

“Kami akan terus berkomitmen untuk mempermudah proses pengurusan KIP bagi masyarakat,” ujarnya. 

“Sehingga anak-anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan yang layak,” kata Edi.

Ia menyadari pentingnya KIP sebagai jembatan bagi anak-anak untuk meraih pendidikan. 

Baca juga: VIDEO Viral Ribuan Kartu Indonesia Pintar Utuh Ditemukan di Lapak Pengepul Limbah

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan kepada setiap pemohon," ujarnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, sebut Edi, Dinas Sosial Abdya mencatat peningkatan jumlah permohonan KIP, terutama menjelang tahun ajaran baru. 

“Untuk mengakomodasi hal ini, kita telah menyiapkan petugas khusus yang siap membantu masyarakat dalam melengkapi berkas dan menjawab pertanyaan terkait prosedur pengajuan KIP,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang ingin mengurus KIP, jelas Edi, agar membawa dokumen-dokumen yang diperlukan seperti Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran anak, dan surat keterangan tidak mampu dari gampong. 

“Untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus berkas, petugas kami akan memandu prosesnya,” sebut Edi.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua untuk tidak ragu datang dan memanfaatkan fasilitas pengurusan KIP yang telah disediakan. 

Baca juga: Gudang Penyimpanan Barang Bekas Milik Dinsos Abdya Diduga Dibobol Maling

Pihaknya juga aktif melakukan sosialisasi ke berbagai gampong agar informasi mengenai KIP dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.

"Kami berharap dengan kemudahan akses pengurusan KIP ini, tidak ada lagi anak-anak di Abdya yang terhambat pendidikannya hanya karena masalah biaya,” tukas dia. 

“Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa," pungkas Edi.(*)