Iran Diperkirakan Serang Israel dalam 48 Jam Kedepan, Bakal Digempur dari Utara dan Selatan
SERAMBINEWS.COM – Iran diperkirakan akan menyerang Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam ke depan.
Hal itu diungkapkan dalam laporan eksklusif Wall Street Journal (WSJ), dikutip dari Jerusalem Post pada Sabtu (13/4/2024).
Laporan itu mengatakan bahwa Israel akan bersiap untuk serangan langsung yang bakal di lancarkan oleh Iran dari sisi utara atau selatan Israel.
Laporan tersebut mengutip seseorang yang diberi pengarahan oleh pimpinan rezim Iran menyatakan, "belum ada keputusan akhir yang dibuat" karena rencana serangan telah dibahas.
Serangan tersebut merupakan respons serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan beberapa anggota Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Teheran kemudian secara terbuka mengancam akan membalas serangan tersebut.
Laporan intelijen AS mengatakan bahwa AS dan sekutunya meramalkan bahwa serangan Iran terhadap Israel "akan segera terjadi".
Namun, menurut sumber mengatakan bahwa serangan itu mungkin terjadi di dalam perbatasan Israel.
Awal pekan ini, IRGC menghubungi Pemimpin Tertinggi negara tersebut Ayatollah Ali Khamenei dengan opsi untuk menyerang kepentingan Israel.
Seorang penasihat pasukan paramiliter mengatakan bahwa dalam beberapa jam terakhir, akun media sosial yang terkait dengan IRGC memposting video yang menunjukkan simulasi serangan rudal terhadap bandara Haifa Israel di utara negara itu, dan fasilitas nuklirnya di Dimona yang berada di selatan.
Laporan tersebut juga mencatat kekhawatiran Khamenei jika suatu serangan dapat menjadi bumerang, misalnya, dalam skenario di mana Israel akan mencegat proyektilnya dan kemudian membalas dengan serangan terhadap infrastruktur strategis Iran.
Israel Berencana Untuk Merespons
Israel menegaskan bahwa mereka akan menanggapi setiap serangan Iran, seperti yang dikatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Siapapun yang merugikan kami, kami akan merugikan mereka,” ujarnya saat berkunjung ke Pangkalan Udara Tel Nof, dikutip dari Jerusalem Post.