Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Total sudah 16 gampong di Banda Aceh dan Aceh Besar dari target 21 gampong berstatus Kampung Bebas Narkoba (KBN) di wilayah hukumnya.
Terbaru Gampong Kopelma, Kecamatan Darussalam, yang diresmikan pada Jumat (5/4/2024) lalu.
Kampung Bebas Narkoba (KBN) yang telah diresmikan itu telah mendapat sederet prestasi.
Di antaranya menjadi juara pertama tingkat Provinsi Aceh dan menjadi juara kedua di tingkat nasional. Itulah gampong Lampulo Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.
Baca juga: 65 Persen Penghuni Lapas dan Rutan di Aceh Didominasi Napi Narkoba
Berbagai gagasan yang dibuat oleh warga setempat yang bekerja sama dengan Satresnarkoba Polresta Banda Aceh dalam pembentukan KBN.
Hal itu menjadikan gampong lainnya di wilayah hukum Polresta sebagai contoh dalam pembentukan Kampung Bebas Narkoba (KBN) di tempat masing-masing.
Keuchik Lampulo, Alta Zaini berharap, penghargaan yang diterima olehnya ini akan menjadi langkah awal untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari narkoba.
Alta Zaini yang juga sebagai Koordinator Paskibraka Aceh ini, setelah mendapat penghargaan predikat terbaik I Kampung Bebas Narkoba se-Polda Aceh dan terbaik kedua se-Indonesia dan berharap agar program ini terus berlanjut.
"Harapannya ini tidak hanya sebatas serimonial saja, akan tetapi tetap berjalan bersama antara Satnarkoba Polresta Banda Aceh dengan Satgas yang telah dibentuk," ungkapnya, Senin (15/4/2024).
Alta menyampaikan, bahwa program ke depan akan mengolaborasikan Kampung Bebas Narkoba (KBN) dengan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Produk Badan Narkotika Nasional (BNN).
Program ini sudah berjalan setahun lebih setelah diresmikannya Gampong BERSINAR (Bersih Narkoba).
"Nantinya program tersebut di Sekretariat IBM dan KBN akan terus dibuka dan dilakukan kegiatan bersama Agen Pemulihan (AP) yang mempunyai struktur yang hampir sama dengan KBN. AP IBM bertugas melakukan sosialisasi-sosialisasi, pembinaan serta pemulihan kepada klien/mantan pecandu. Di samping itu juga terus dilakukannya pelatihan/kegiatan ketahanan pangan kepada mantan pecandu," jelas Alta.
Pihaknya juga melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada remaja tingkat SMP dan SMA tentang bahaya narkoba. Sosialiasi juga kepada para orang tua dengan Program Ketahanan Keluarga Antinarkoba, serta pelatihan rutin kepada Agen Pemulihan (AP).
"Semua kegiatan tersebut kita menggunakan anggaran melalui APBG yang sudah mendapat persetujuan dari hasil Musyawarah Gampong (MUSGAM)," pungkasnya.