Yaitu suatu konsep pengembangan wilayah berbasis industri yang berfokus kepada pengelolaan sumber daya pertanian, kelautan, dan perikanan dari hulu hingga hilir dengan meminimalisir kerusakan lingkungan.
"Wilayah kita, lahan pertanian masih luas, tapi tidak ada komoditi unggulan yang kita ekspor,” sebut dia.
“Kalau pintu keluar kita (Aceh) sudah bagus, pelabuhan-pelabuhan sudah relatif bagus. Tapi apa yang mau kita alirkan ke pelabuhan, tidak ada komoditas," ujarnya.
Untuk mewujudkan itu, Aceh membutuhkan sosok pemimpin yang visioner dan kuat. Sehingga bisa menciptakan peluang menjadi kesejahteraan bagi rakyat.
"Selama ini pembangunan yang dibangun tidak mengungkit ekonomi. Sekarang dana otsus sudah berkurang sehingga perlu fokus lebih tajam dan bagus," tutupnya.(*)