Berita Banda Aceh

Kuliah Umum di UIN Ar-Raniry, Wamenkominfo RI Bahas Pentingnya Literasi dan Keterampilan Digital 

Penulis: Subur Dani
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wamenkominfo, Nezar Patria MSc MBA menerima cinderamata dari Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg usai mengisi kuliah umum di kampus itu, Rabu (8/5/2024). For Serambinews.com

Dalam sambutannya, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg, mengapresiasi kehadiran Wamenkominfo RI dalam acara tersebut.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan teknologi digital di kalangan mahasiswa, Pusat Kerohanian dan Moderasi Beragama (PKMB) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menyelenggarakan Kuliah Umum bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria MSc MBA.

Acara ini berlangsung di Ruang Teater LP2M, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, pada Rabu (8/5/2024), dengan menghadirkan Reza Idria PhD sebagai pembicara awal, dan dibuka oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg, mengapresiasi kehadiran Wamenkominfo RI dalam acara tersebut.

Baca juga: Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Ia menyatakan bahwa UIN Ar-Raniry berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, perguruan tinggi lainnya baik di dalam maupun di luar negeri, dengan paradigma baru sebagai kampus energi kebangsaan, sinergi membangun negeri.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wamenkominfo atas kunjungannya yang telah sering ke UIN Ar-Raniry, ini merupakan penghargaan tertinggi bagi kami.

Semoga kerjasama dengan Kementerian Kominfo RI terus berlanjut demi kemajuan UIN Ar-Raniry dan Aceh di masa depan," ujarnya.

Selanjutnya, Prof Mujib mengapresiasi tema kuliah umum ini, yaitu 'Moderasi Beragama di Ruang Digital dan Tumbuh Bersama Untuk Membangun Bisnis dan Ekosistem Digital'.

Menurutnya, pemilihan tema tersebut sangat relevan dan signifikan dalam konteks keberagamaan di era digital.

"Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah membawa dampak besar terhadap tatanan keagamaan, dan ada kekhawatiran terhadap konten-konten yang dapat mengganggu kerukunan beragama," katanya.

Rektor berharap kuliah umum ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya moderasi beragama di era digital, serta mendorong mahasiswa untuk mengisi ruang digital dengan hal-hal yang positif.

"Ayo kita isi ruang digital secara maksimal, sehingga ruang digital diisi dengan hal-hal yang positif. Inilah salah satu alasan mengapa Kementerian Agama RI menjadikan konsep moderasi sebagai salah satu program strategis," pungkas Prof Mujib.

Di sisi lain, Wamenkominfo RI, Nezar Patria, dalam paparannya menyoroti pentingnya literasi dan keterampilan digital di era digital yang terus berkembang.

Menurutnya, dengan penetrasi internet mencapai 79.5 persen di Indonesia, peningkatan literasi digital menjadi suatu keharusan.

“Dengan tingkat penetrasi internet yang mencapai 79.5 % masyarakat Indonesia atau setara dengan 221,5 juta jiwa, manfaat positif internet bisa sangat optimal bahkan mampu mengubah lanskap ekonomi kita,” ujarnya. 

Halaman
12

Berita Terkini