"Untuk sementara dugaan rem blong, kan nanti perlu kami dalami lagi dan lakukan pemeriksaan. Tapi berdasarkan keterangan saksi-saksi khususnya para penumpang yang ada di bus itu memang sepertinya rem blong. Tapi kan nanti akan kami buktikan melalui investigasi," bebernya.
Seperti diketahui, ada 11 korban tewas akibat peristiwa ini, 10 di antaranya pelajar SMK Lingga Kencana Depok.
Sadira kemudian menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada malam minggu nahas yang dialami dirinya dan rombongan SMK Lingga Kencana Depok.
Baca juga: 11 Orang Tewas Kecelakaan Bus Rombongan Siswa SMK di Subang, Korban sempat Teriakan Takbir
Berikut poin-poin pernyataan Sadira
- Sadira mengatakan peristiwa kecelakaan terjadi setelah maghrib dan bus akan melanjutkan perjalanan singgah ke rest area. Bus mengalami rem blong saat akan menanjak.
- Sadir mencari penyelamat seperti antisipasi rem blong di jalan tanjakan. Namun Sadira mengatakan tidak melihat jalur penyelamat di area tersebut.
- Menurut pengakuan Sadira, bus masih dalam keadaan normal pada saat berangkat dari Depok menuju alun-alun Bandung hingga menginap di daerah Cihampelas.
- Sadira sudah mulai merasa ada yang tidak normal dengan kendaraan yang dikendarainya pada saat akan kembali menuju Depok.
- Sadira kemudian berinisiatif menghubungi montir untuk memperbaiki rem yang dirasa tidak normal.
- Setelah rem diperbaiki, Sadira mengatakan semuanya aman terkendali.
- Menurutnya, rem pun sudah normal kembali. Setelah itu, bus kembali menuju tempat istirahat untuk makan.
- Saat rombongan makan, Sadira kembali mengecek rem untuk memastikan segalanya aman menuju Depok.
- Namun, dalam perjalanan tersebut, baru terasa bahwa rem blong. Sadira pun berinisiatif untuk mencari menyelamat untuk rem blong.
- Menurutnya ternyata tidak ada area penyelamat di jalan turunan tersebut.
- Sadira mengatakan bahwa dirinya melihat tiang listrik di kanan jalan, sehingga berinisiatif untuk mengarahkan laju bus ke kanan jalan agar bus berhenti.