Info Haji

Kisah Haru Nenek Sajeriah, Jamaah Tunanetra Asal Sulsel Akhirnya Bisa Berhaji Usai 14 Tahun Menanti

Penulis: Khalidin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sajeriah adalah jamaah calon haji tunanetra asal  Pare-pare, Sulawesi Selatan yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 3 UPG menjalani pemeriksaan kesehatan usai tiba di Madinah, Rabu (15/5/2024)

Hasmia (53), keponakan yang mendampingi Sajeriah menunaikan ibadah haji tak kuasa menahan tangisnya. 

Sejak kecil, Hasmia mengaku dekat dengan sang bibi. Sajeriah begitu mandiri. Dia biasa mengurus keponakan-keponakannya, memasak nasi, mencuci, dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga.  

Hasmia pun menyataan jika dia tak merasa Sajeriah bibinya memiliki keterbatasan karena dia begitu terampil.

“Dia bisa masak, mencuci, dan segalanya dia lakukan sendiri,” ucap Hasmia.

Di mata Hafidah Jufri, ners atau perawat yang memeriksa kesehatan Sajeriah dan mendampinginya, Sajeriah memiliki semangat yang luar biasa. Perempuan itu penuh semangat.

Baca juga: Imbauan Untuk Jamaah Haji, Jangan Tahan Kencing dan BAB Selama di Pesawat, Ini Dampaknya

Kondisi kesehatannya sangat baik karena hasil tes kesehatan, baik darah, urine, dan lain-lain masih di bawah ambang batas.

“Semangatnya luar biasa, saya salut,” ujarnya.

M Hasyim Usman, Ketua Kloter 3 UPG juga salut atas semangat Sajeriah yang berkeyakinan besar untuk berangkat, meski memiliki keterbatasan.

“Awalnya pendampingan dia tidak masuk. Awalnya yang diusulkan untuk mendampingi adalah keponakannya yang serumah, tetapi tidak bisa,” ucap Hasyim.

Begitu Sajeriah dinyatakan berangkat, Hasyim pun memberikan semangat. Salah satunya, dia membagi anggota rombongan dengan komposisi beragam, mulai dari tua muda, dan lansia.

Juga dibagi ada anggota yang sehat dan yang memiliki masalah kesehatan.

Baca juga: Bagaimana Hukum Penyematan Gelar Haji dan Hajjah untuk Seseorang? Ini Penjelasan Buya Yahya

“Walaupun ada yang tidak setuju, maka diberikan pemahaman, kita berangkat ini sama, satu saudara, masa kami tidak mampu,” ujarnya lagi.

Salah satu yang paling diingat Hasyim dari sosok Sajeriah adalah saat wanita itu harus berulang kali kembali ke Kantor Kementerian Agama mengurus berbagai persyaratan administrasi. 

“Dia datang langsung ke kantor walau sebenarnya bisa saja diwakilkan yang lain,” kisah Hasyim.

Sementara itu, Sajeriah yang mengalami kebutaan sejak usia tujuh tahun ini mengaku diberangkatkan adiknya. Sajeriah diakui sudah berumrah tujuh tahun lalu dan kini ia berhaji.

Dia sempat merasa khawatir akan merepotkan banyak orang, namun dia akhirnya mantap berangkat. Sajeriah hanya menggantungkan hidupnya pada Allah SWT.

“Ada Allah SWT yang membantu. Apalagi mereka yang bisa melihat. Ayo naik haji,” pungkasnya. (*)

Baca juga: VIDEO - Jamaah Calon Haji Indonesia Bisa Masuk Raudhah Pakai Tasreh

 

 

 

Berita Terkini