Kajian Islam

Jelang Idul Adha, Mana yang Lebih Afdol, Kurban Sapi atau Kambing? Begini Kata Ustaz Abdul Somad UAS

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad (UAS) usai di masjid Agung Sultan Jeumpa menyampaikan orasi ilmiah acara wisuda mahasiswa strata satu (S1) IAI Almuslim Aceh, Peusangan Bireuen. di Kampus Induk IAI Almuslim, Sabtu (26/08/2023) di Paya Lipah Kecamatan Peusangan, Bireuen.

Jelang Idul Adha, Mana yang Lebih Afdol, Kurban Sapi atau Kambing? Begini Kata Ustaz Abdul Somad UAS

SERAMBINEWS.COM - Tak lama lagi umat Muslim menyambut hari raya Idul Adha. Pada momen ini, umat Islam dianjurkan berkurban.

Sapi dan kambing merupakan dua hewan ternak yang umumya dijadikan kurban di Indonesia.

Namun, manakah yang lebih baik, berkurban dengan sapi atau kambing?

Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS dalam ceramahnya menjawab persoalan ini.

Ustaz Abdul Somad menyampaikan bahwa afdalnya berkurban adalah yang paling banyak dagingnya. 

"Yang lebih afdol adalah yang paling banyak dagingnya, itu yang paling afdol dalam kitab al fiqhul islami wa adillatuhu," kata UAS dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Haziq Channel, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Bolehkah Naik Haji Tanpa Visa Haji Agar Tak Perlu Antri? Ini Kata Kata Buya Yahya

Ustaz Abdul Somad kemudian memberikan contoh, misalnya kalau ada tujuh kambing yang kurus lalu ada satu ekor sapi limosin seberat satu ton, maka dalam hal ini pilihlah sapi untuk berkurban karena lebih banyak dagingnya. 

"Jadi kalau ada kambing tujuh, lalu sapi satu ekor untuk tujuh orang, kambingnya kurus-kurus tapi ada sapinya satu tapi sapi limosin beratnya satu ton, maka lebih afdol satu ekor sapi apa tujuh kambing? Afdol sapi limosin," sambung UAS. 

Contoh lainnya, apabila ada tujuh ekor kambing yang gemuk, lalu ada satu ekor sapi yang kurus, maka dalam hal ini pilihlah kambing untuk dikurban karena lebih banyak dagingnya. 

"Ada tujuh kambing, kambingnya gemuk-gemuk semua, satu kambingnya 200 kilo, sementara ada satu ekor sapim sapinya kurus, sapi kurang gizi, maka dalam hal ini lebih afdol kambing," timpal UAS.

Jadi kalau ditanya mana lebih afdol kambing atau sapi, maka pilihlah yang lebih banyak dagingnya, "Itulah yang lebih afdol," pungkas UAS. 

Baca juga: Coba yang Mau Berangkat Haji Pahami Hal Ini, Buya Yahya Bagikan Tujuh Tips Jadi Haji yang Mabrur

Kisah Inspiratif Tukang Becak Cerdas Tiap Tahun Bisa Berkurban, Buya Yahya Ungkap Rahasianya

Pendakwah Buya Yahya membagikan kisah inspiratif dari seorang tukang becak yang bisa berkurban kambing setiap tahun pada hari raya Idul Adha.

Buya Yahya juga mengungkap rahasia dari kisah inpiratif tukang becak tersebut sehingga bisa berkurban setiap tahunnya pada hari raya Idul Adha.

Semua profesi dalam hidup memiliki kesempatan yang sama untuk berkurban pada hari raya Idul Adha, termasuk tukang becak.

Kisah tukang becak setiap hari raya Idul Adha berkurban kambing diulas oleh Buya Yahya, bahkan disebutkan kambing milik tukang becak yang dikurbankannya paling besar.

Kisah inspiratif tersebut dibagikan Buya Yahya melalui kajian dakwahnya yang diunggah kanal YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (1/6/2024).

Berkurban memang ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setahun sekali pada hari raya Idul Adha.

Baca juga: Kapan Wanita Harus Shalat Dzuhur di Hari Jumat? Ini Kata Buya Yahya

Kurban juga sebagai bukti seorang hamba, peduli terhadap sesama, pada mereka yang kurang beruntung dan sebagainya.

Anjuran berkurban seperti dalam surat Al-Kautsar ayat 1-2.

"Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berqurbanlah," (QS-Al-Kautsar:1-2).

Allah memerintahkan kepada hamba untuk berkurban, bagi siapapun yang memiliki kemudahan.

Namun, kisah satu ini benar-benar membuat seseorang bisa fokus untuk mempersiapkan diri berkurban jika berkeinginan dan berniat berkurban namun tidak mengeluarkan biaya besar.

Seperti kisah yang dibagikan Buya Yahya ini, seorang tukang becak berkurban setiap tahun dan kambing yang dikurbankannya adalah kambing paling besar.

Baca juga: Hukum Kurban Untuk Orangtua yang Sudah Meninggal, Apakah Sah dan Diterima? Simak Penjelasan UAS

"Saya pernah dengar ada kisah inspiratif, ada seorang tukang becak, dia cerdas," kata Buya Yahya.

Tukang becak ini tidak memiliki harta kekayaan sebagaimana orang-orang kaya pada umumnya, namun ia memiliki keinginan yang kuat dan memiliki tips agar dirinya bisa berkurban setiap tahun.

Diungkap Buya Yahya, tukang becak tersebut menerapkan cara jika setelah selesai Idul Adha, ia membeli tiga kambing kecil sisa dari Idul Adha.

Seperti diketahui, harga kambing setelah hari raya Idul Adha biasanya murah.

"Setelah setiap selesai hari raya kurban, dia pergi ke pasar karena setelah selesai hari raya kurban itu kambing paling murah, dia beli kambing kecil-kecil tiga, setelah itu dirawat sampai besar," kata Buya Yahya.

Usai membeli kambing, tukang becak tersebut kemudian merawat kambing-kambingnya dengan sangat baik.

Baca juga: Hukum Lupa Sujud Sahwi, Apakah Shalatnya Sah? Simak Penjelasan UAS Lengkap Dengan Doa Sujud Sahwi

Menjelang bulan haji pada tahun berikutnya, tukang becak tersebut menjual satu hingga dua kambing miliknya sementara satu kambing lagi ia kurbankan pada hari raya Idul Adha untuk disembelih.

Uang hasil menjual kambing digunakan lagi untuk membeli kambing usai lebaran Idul Adha.

Ternyata, kebiasaan ini dilakukan tukang becak itu setiap tahun agar bisa berkurban setiap tahun ketika Idul Adha tiba.

"Duitnya (hasil jual kambing) ditunggu setelah bulan haji beli tiga lagi, sampai tahun berikutnya sama yang satu dijual, jadi duit. Nanti setelah bulan haji pasti jatuh harganya, beli lagi setiap tahun bisa kurban padahal seorang tukang becak," sambungnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengungkap ternyata kambing kurban yang telah dibesarkan dari tukang becak tersebut adalah kambing paling besar dari hewan kurban lainnya.

"Bahkan di kampung itu katanya pasti kambingnya yang paling gede, dia orang hebat ,orang cerdas," timpal Buya.

Baca juga: Sering Dilakukan Saat Shalat, Apakah Dianjurkan Mengusap Wajah Usai Salam? IniHukumnya Menurut UAS

Kisah ini bisa menjadi contoh bagi kaum muslimin yang hendak berkurban tahun depan.

Jika tidak memiliki kesanggupan dana untuk membeli besar sekaligus, maka dari saat ini bisa membeli kambing kecil atau kira-kira bisa untuk di kurbankan tahun depan.

Momen berkurban merupakan amalan yang dilakukan setahun sekali dan memiliki pahala yang sangat besar, maka berkurban harus diupayakan dengan serius kata Buya.

Jika anda dalam satu keluarga terdiri dari lima orang namun tidak mampu berkurban lima ekor hewan, maka satu ekor hewan pun diberi keringanan daripada tidak melakukannya sama sekali.

"Setahun sekali loh ya, ayo InsyaAllah. Setiap tahun kita setiap satu orang satu dianjurkannya. Kalau lima orang ya 5, nggak punya 5 ya 4, gak punya 4 ya 3, gak punya 3 ya 2, gak punya 2 yang penting jangan sampai tidak ada yang berkurban di rumahnya," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini