VIDEO

VIDEO - Berziarah ke Makam Abu Hasan Krueng Kalee, Ulama Kharismatik dan Tokoh Pendidikan di Aceh

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Teuku Raja Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sementara bagian permukaan tanah diselimuti dengan batu-batu kerikil berwarna putih.

Di dalam bangunan yang menjadi lokasi makam Abu Krueng Kalee, terdapat 2 ruangan.

Ruangan ini difungsikan bagi para pengunjung yang ingin berziarah ke makam hingga digunakan oleh santri-santri dayah sebagai ruang belajar.

Selain itu, hanyak berjarak sekitar 3 meter dari makam Abu Krueng Kalee, terdapat sebuah balai bermaterialkan kayu.

Balai inilah yang menjadi saksi bisu bagaimana ketulusan Abu Krueng Kalee dalam mengajarkan murid-muridnya.

Kini balai tersebut telah diperluas dengan bangunan baru yang dibangun disekelilingnya, dan masih aktif digunakan oleh santri-santri Dayah Darul Ihsan untuk proses belajar-mengajar.

Tak hanya bangunan balai, di depannya yang juga bersebelahan dengan bangunan makam Abu Krueng Kalee, juga terdapat bak air berukuran besar yang menjadi tempat santri untuk berwudhu pada masanya.

Bangunan ini juga masih berdiri kokoh, meski telah beberapa kali direnovasi.

Di area dan bangunan sederhana inilah Abu Krueng Kalee mengembangkan pesantrennya hingga mencapai masa puncaknya.

Meski sempat vakum selama puluhan tahun, dayah warisan Abu Krueng Kalee berhasil dilanjutkan dan dikembangkan oleh keturunannya.

Dayah tradisional yang sebelumnya dikembangkan Abu Krueng Kalee, kini telah bertransformasi menjadi sebuah dayah modern terpadu, yakni Dayah Darul Ihsan.

Di bawah pimpinan cucu-cucunya, yakni H. Waisul Qarani Ali, Tgk. H. Musannif, dan Tgk. H. Muhammad Faisal, dayah ini mampu bersanding dengan nama-nama dayah besar lain di Aceh.

Berdasarkan sejarah, pencapaian, dan keberhasilan, Dayah Darul Ihsan mendapat penghargaan dari Harian Serambi Indonesia untuk kategori “Pelopor Kurikulum Dayah Terpadu di Aceh”, pada malam apresiasi Serambi Award 2024, di Gedung AAC Dayan Dawood, Kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat 31 Mei 2024. (Serambinews/Yeni Hardika)

Berita Terkini