Laporan Agus Ramadhan | Sulawesi Tenggara
SERAMBINEWS.COM, BAUBAU – Nasib tragis dialami oleh seorang murid SD kelas VI berusia 13 tahun di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Siswi SD tersebut menjadi korban pencabulan dan pelecehan yang dilakukan oleh 26 pria di kampungnya di Kecamatan Lae-lae, Baubau.
Namun keadilan tampaknya belum memihak pada korban yang masih belia ini.
Pihak keluarganya sudah melaporkan peristiwa yang dialami korban ke kantor polisi pada Mei 2024 lalu.
Tapi sudah sebulan ini pada pelaku yang total berjumlah 26 orang (20 orang melakukan pencabulan) tersebut tak kunjung ditangkap oleh pihak kepolisian.
Polres Baubau yang menangangi kasus ini beralasan bahwa para pelaku tidak berada di rumah.
Polisi juga kesulitan mencari keberadaan pelaku karena warga setempat kurang memberikan informasi.
Korban pun kini menanti keadilan terhadap apa yang telah menimpa dirinya.
Remaja putrei ini diketahui mengalami ketakutan dan trauma usai kejadian tersebut.
Peristiwa ini terjadi saat korban hanya tinggal berdua dengan nenek buyutnya.
Awalnya korban diajak seorang laki-laki untuk pergi ke acara keramaian joget saat malam hari.
“Ceritanya diajak, ada juga pacarnya, selebihnya teman-teman yang tidak dikenal,” terang tante korban.
“Banyak, dibawa ke rumah, dan juga dibawa tempat tongkrongan,” kata tante korban berinisial MN, Jumat (21/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Saat diajak tersebut, korban kemudian disetubuhi oleh seorang laki-laki di rumah kosong.