“Cuma yang musti dikejar itu hospitality, pelayanannya yang masih buruk,” ucap Tompi.
SERAMBINEWS.COM - Tompi lahir pada 22 September 1978 (45 tahun) di Lhokseumawe, Aceh.
Tompi menikah dengan Arti Indira pada tahun 2006 yang juga seorang dokter spesialis gizi klinik.
Tompi dan Arti Indira telah dikaruniai tiga orang anak.
Berprofesi sebagai dokter, Tompi lebih dulu dikenal luas sebagai penyanyi bergenre jazz dengan tarikan suara tinggi yang penuh lengkingan.
Tompi merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tompi mulai berkuliah pada tahun 1997 dan lulus beberapa tahun kemudian.
Tompi pun melanjutkan pendidikan dokternya dengan menyelesaikan S2 Spesialisas Bedah Plastik Fakultas Kedokteran UI pada tahun 2010.
Dokter yang juga penyanyi jazz, Teuku Adifitrian alias Tompi, mengungkapkan pendapat berkait banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih luar negeri sebagai tempat melakukan perawatan.
Salah satunya, adalah keputusan untuk melakukan perawatan dengan operasi plastik di luar negeri, meski di Indonesia juga memiliki banyak dokter dengan spesialisasi terkait yang kompeten.
Baca juga: TOMPi Malaysia Harapkan Bupati Pidie Terpilih Mampu Majukan Pendidikan dan Ekonomi Rakyat
Menurut Tompi yang juga dokter spesialis bedah plastik, fenomena ini terjadi bukan hanya karena kualitas dokter yang sering dipertanyakan, melainkan pada pelayanan di bidang kesehatan yang ada di Indonesia.
“Saya melihat problem pelayanan kesehatan di Indonesia itu bukan semata-mata masalah kualitas dokternya, ini jokes (candaan) saya, Dokter di luar negeri sama bodohnya dengan Indonesia, nanti kalau bilang sama pinternya saya dibilang sombong lagi,” ucap Tompi dengan analogi satire seperti dikutip dari dari tayangan program TV Q&A MetroTV, Senin (8/7/2024).
Dari pandangan Tompi, kemampuan dokter-dokter di Indonesia tak jauh berbeda dengan dokter di negara-negara lain yang kerap jadi tujuan orang Indonesia berobat.
“Artinya level, skill, diagnostic, operasi, mungkin, 11-12 lah,” kata Tompi.
Hanya saja, lanjut Tompi, ada satu faktor pembeda yang begitu kentara soal bidang kesehatan antara Indonesia dengan beberapa negara lain, yakni pelayanannya.