Beberapa demonstrasi mengecam Israel dan yang lainnya menyatakan dukungan tetapi menekan Netanyahu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan membawa pulang para sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
Pembantaian Lagi Khan Younis, Gaza Palestina
Sementara diberitakan sebelumnya, sebanyak 70 orang syahid dan lebih dari 200 lainnya terluka dalam serangan Israel di kota Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Senin (22/7/2024).
Hal itu sebagaimana diumumkan Kementerian Kesehatan Palestina dilansir dari Anadolu Agency, Selasa siang.
Militer Israel itu juga mengusir warga Palestina yang tinggal di sekitar daerah Khan Younis agar segera mengungsi ke tempat lain.
Penduduk terlihat meninggalkan daerah mereka dengan berjalan kaki dan dengan gerobak-gerobak di tengah pemboman Israel sebagaimana laporan kantor berita resmi Palestina Wafa.
Kementerian tersebut sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai 49 orang dan 120 lainnya terluka.
Kompleks Medis Nasser di wilayah itu meminta warga untuk segera menyumbangkan darah kepada para korban luka di tengah kekurangan cadangan darah yang sangat memprihatinkan.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengklaim bahwa “keberadaan sejumlah operasi militer dan tembakan roket dari wilayah timur Khan Younis telah membuat keberadaan mereka di sana menjadi berbahaya.”
Padahal militer Israel sebelumnya telah menetapkan wilayah timur Khan Younis sebagai zona aman bagi warga Palestina yang mengungsi di wilayah tersebut.
Sementara dua minggu lalu, tentara Israel menewaskan sedikitnya 90 warga Palestina dan melukai 300 lainnya dalam serangan di wilayah al-Mawasi dekat Khan Younis, daerah yang sebelumnya telah diumumkan oleh militer Israel sebagai “zona aman.”
Perdana Menteri, Israel Benjamin Netanyahu membela pembantaian tersebut, dengan mengatakan serangan itu untuk menargetkan komandan sayap bersenjata Hamas, Mohammed Deif, dan wakilnya.
Namun, tidak ada konfirmasi dari Israel mengenai kematian komandan Hamas tersebut.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman secara internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober.
Lebih dari 39.000 warga Palestina tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 89.900 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.