Luar Negeri

Korban Tewas Demo Bangladesh Bertambah 409 Orang, Banyak Korban Jiwa Saat Penggulingan PM Hasina

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berlarian melewati pusat perbelanjaan yang dibakar di Dhaka, Bangladesh, Minggu, 4 Agustus 2024.

SERAMBINEWS.COM, DHAKA - Total korban tewas selama demo di Bangladesh pecah kini bertambah menjadi 409 orang.

Terbaru, sedikitnya 109 orang dilaporkan tewas dalam demo Bangladesh hanya pada Senin (5/8/2024), ketika ribuan pengunjuk rasa berhasil memaksa PM Sheikh Hasina mundur dari jabatannya dan kabur ke luar negeri.

Sebagaimana dilansir AFP, angka itu didapat dari laporkan polisi dan dokter yang memperbaharui jumlah korban sebelumnya.

Ini menandai hari paling mematikan sejak demo Bangladesh pecah mulai awal Juli lalu.

Menurut perhitungan AFP, total korban tewas dalam kerusuhan Bangladesh menjadi 409 orang, merujuk pada data dari polisi, pejabat pemerintah, dan dokter di rumah sakit.

Demo menuntut pengunuran diri PM Bangladesh juga menewaskan banyak orang pada Minggu (4/8/2024), yakni mencapai sebanyak 94 orang.

PM Bangladesh Sheikh Hasina sendiri akhirnya mengundurkan diri pada Senin, setelah negaranya diguncang protes anti-pemerintah besar-besaran sejak awal bulan lalu.

Pengunduran diri Hasina telah dikonfirmasi oleh Panglima Militer Bangladesh, Waker-Uz-Zaman.

Sejak awal Juli, Hasina telah berusaha memadamkan protes nasional terhadap pemerintahannya.

Tetapi, ia disebut sudah meninggalkan Bangladesh pada Senin.

Kekuasaan Hasina selama 15 tahun pun berakhir dan militer akan mengambil alihnya.

Dalam sebuah siaran di televisi pemerintah pada Senin, Panglima Angkatan Bersenjata Bangladesh, Waker-Uz-Zaman, mengatakan Hasina telah mengundurkan diri dan militer akan membentuk pemerintahan sementara.

"Negara ini telah sangat menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh - inilah saatnya untuk menghentikan kekerasan. Saya berharap setelah pidato saya, situasi akan membaik," jelasnya, dikutip dari Reuters.

Seorang sumber yang dekat dengan sang pemimpin mengatakan kepada AFP, pemimpin perempuan berusia 79 tahun tersebut telah meninggalkan Bangladesh dengan menggunakan helikopter.

Itu tidak lama setelah para pengunjuk rasa menyerbu istananya di Ibu Kota Dhaka.

Sumber tersebut mengatakan, ia pergi dengan iring-iringan mobil namun kemudian diterbangkan keluar, tanpa mengatakan tujuannya.

Pada gilirannya, Hasina disebut kabur ke India.

Kerumunan massa yang gembira telah mengibar-kibarkan bendera, beberapa menari di atas sebuah tank di jalan-jalan pada Senin pagi, sebelum ratusan orang menerobos masuk ke gerbang kediaman resmi Hasina.

Channel 24 Bangladesh menyiarkan gambar-gambar kerumunan orang yang berlari ke dalam kompleks, melambaikan tangan ke kamera saat mereka merayakannya.

 

Baca juga: Bangladesh Rusuh, PM Hasina Mundur, Naik Helikopter Militer Lari ke India

 

 

Hasina bantah gunakan kekerasan terhadap demonstran

Sementara itu, diberitakan Reuters, Senin, Pemerintah Bangladesh untuk pertama kalinya sejak kerusuhan mengumumkan jam malam nasional tanpa batas waktu mulai pukul 18.00 pada Minggu.

Pemerintah setempat juga telah mengumumkan hari libur umum selama tiga hari mulai hari hari ini, Senin.

Kerusuhan, yang mendorong pemerintah untuk menutup layanan internet, merupakan ujian terbesar Hasina dalam belasan tahun pemerintahannya.

Hasina tercatat memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum yang diboikot oleh oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh.

Kritikus Hasina, bersama dengan kelompok hak asasi manusia, menuduh pemerintahannya menggunakan kekerasan berlebihan terhadap pengunjuk rasa.

Namun, tuduhan tersebut segera dibantah oleh Hasina dan para menterinya.

"Mereka yang melakukan kekerasan bukanlah mahasiswa, melainkan teroris yang ingin mengganggu stabilitas negara," kata Hasina.

"Saya mengimbau kepada rakyat senegara kita untuk menumpas para teroris ini dengan tangan besi," lanjutnya.

Kantor polisi dan kantor partai berkuasa menjadi sasaran ketika kericuhan mengguncang negara berpenduduk 170 juta orang itu.

Tiga belas polisi dipukuli hingga tewas di distrik Sirajganj di wilayah barat laut. Sementara, sembilan lainnya tewas di distrik tempat dua rumah anggota parlemen dibakar.

Baca juga: 656 Calon Mahasiswa Unigha Sigli Ikut Seleksi Sistem CAT, Ini Target Penerimaan Mahasiswa Baru

Baca juga: Pelatih Renang Jadi Tersangka Usai Tendang Guru Wanita di Asahan, Pelaku Menyesal, Ini Motifnya

Baca juga: VIDEO Harga Cabe Merah dan Beras di Banda Aceh Naik

 

 

 

 

Berita Terkini