SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kedatangan rombongan mahasiswa dan pendamping dari Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) ke Kamphaeng Phet Rajabat University (KPRU) Bangkok mendapat sambutan hangat Rektor KPRU Ass Prof Preeyanuch Prompasit PhD.
Kunjungan mahasiswa dan pendamping UUI ke KPRU dalam rangka pelaksanaan Program Student Mobility ke-7.
Student Mobility merupakan salah satu program unggulan UUI yang telah diselenggarakan sejak tahun 2023 dan sekarang sudah memasuki gelombang ke-7 dengan tujuan memperkaya pengalaman akademik dan budaya mahasiswa melalui partisipasi dalam kegiatan internasional.
Program Student Mobility ini berlangsung selama 3 hari pada 11, 12 dan 13 Juli 2024.
"Student Mobility merupakan salah satu program unggulan UUI yang telah diselenggarakan sejak tahun 2023 dan sekarang sudah memasuki gelombang ke-7," ujar Ketua Kegiatan Student Mobility UUI Sahbainur Rezeki SST MKM kepada Serambinews.com, Selasa (13/8/2024).
Pada hari pertama kunjungan, mahasiswa dan pendamping UUI disambut jamuan makan malam bersama dibuka dengan Tarian Menora yang merupakan tarian kebudayaan nasional dari Thailand Selatan.
Konon tarian ini berasal dari India sekitar 400 tahun silam dan tarian ini dulunya digunakan sebagai sarana untuk memuja dewa yang dipercayai masyarakat, yaitu dewa Pra I–Suan atau Wisnu, dewa Pra Shiva (Siwa), dan dewa Prak Prom (Brahmana).
Baca juga: Perkenalkan Budaya Aceh ke Thailand, Mahasiswa UUI Tampilkan Tarian Kutidhieng
Biasanya Tarian Menora diadakan ketika ada acara Sart Dian Sib atau upacara penghormatan untuk keluarga yang sudah meninggal.
Para penari Tarian Menora bisa perempuan ataupun laki-laki dan tidak ada batasan umur.
Namun, penari Tarian Menora harus memiliki badan yang kuat dan harus banyak berlatih sebelum pertunjukan.
Selain itu, Tarian Menora memiliki Klon, puisi yang didialogkan oleh para penari saatmenari.
Klon biasanya bercerita tentang politik, kehidupan masyarakat, dan tentang cerita yang terkenal pada saat itu.
Usai persembahan tarian Menora, acara penyambutan dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan kedua universitas dan presentasi profil UUI kepada para civitas akademika KPRU.
Ketua kegiatan Student Mobility UUI Sahbainur Rezeki SST MKM mengatakan itu adalah kesempatan UUI untuk meperkenalkan kampus ke kancah internasional sehingga UUI dapat lebih dikenal luas di luar negeri.
“Sebagaimana tujuan dari UUI untuk 'Go Intenasional', maka kita terus berupaya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai universitas-universitas di luar negeri,” kata Sahbainur.
Rektor Universita Ubudiyah Indonesia berharap kegiatan Student Mobility dapat memberikan dampak besar kepada mahasiswa tidak hanya secara akademik, tetapi juga nonakademik.
Sehingga mahasiswa UUI akan dapat memiliki pengetahuan lebih dan mampu bersaing di tingkat nasional dan juga internasional.(*)