Namun tiba di rumah, wanita tersebut suka menghakimi dan merendahkan suaminya karena jarang mengikuti pengajian seperti dirinya.
Inilah sikap yang tidak dianjurkan oleh Buya Yahya.
Seorang wanita shalihah, adalah ia yang tidak melawan terhadap suaminya.
Baca juga: Pernah Zina, Benarkah Anak Menanggung Karma atas Dosa Orang Tua di Masa Lalu? Ini Kata Buya Yahya
"Jadi wanita sholehah adalah yang baik dengan suaminya, baik dengan bapak dan ibu, baik dengan saudara," lanjut Buya.
Seorang wanita shalihah juga dituntut untuk bisa menjaga lisannya.
Menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain, tidak suka menggunjing, tidak suka mengadu domba, tidak suka fitnah, dan tidak suka membicarakan kejelakan orang lain.
Wanita yang tidak bisa menjaga lisannya meskipun ia seorang ahli ibadah, Buya Yahya mengatakan jika wanita tersebut tempatnya di neraka jahannam.
"Rajin shalat, rajin tahajud, rajin hadir di majelis tapi kalau ngomong celekat celekit, itu terkadang gak disadari, penyakit, ngomong nyelekit.
Giliran ngomongin kejelekan orang , langsung, ada model begitu memang itu jatahnya neraka jahannam, sukanya mengadu domba, fitnah, ngomongin kejelekan orang," ungkap Buya.
Baca juga: PHK Bukan Kiamat, Buya Yahya Bagikan Nasihat: Allah Maha Kuasa, Jangan Bersandar pada Manusia
Terakhir, Buya Yahya mengingatkan betapa pentingnya menjaga itu semua.
Termasuk menjaga mata, telinga dan lisan agar selamat dan menjadi wanita shalihah.
Bagi yang sudah menikah, seorang wanita shalihah harus mentaati suaminya dan tidak menaikkan suara ketika dihadapan sang suami.
"Kuncinya itu, mata dijaga, telinga di jaga mau selamat. Kemudian kalau sudah dengan suami yang baik, patuhi imammu di rumah, jangan ngangkat suara. Bagi yang sudah begitu, berubah, tapi itu semua perlu namanya ilmu sadar diri," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)