Kajian Islam

Hukum Berdakwah Pakai Uang Anak Yatim, Buya Yahya Peringatkan Hal Ini

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya Al Bahjah. Hukum Berdakwah Pakai Uang Anak Yatim, Buya Yahya Peringatkan Hal Ini.

SERAMBINEWS.COM - Terdapat sebuah kasus dimana seorang ustad menggunakan uang anak yatim untuk keperluan dakwah, lantas bagaimana hukumnya?

Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hal ini.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya menegaskan, dana yang dikumpulkan untuk anak yatim hanya boleh digunakan untuk kepentingan mereka.

Seperti untuk biaya pendidikan dan kebutuhan hidup mereka, bukan untuk keperluan lain termasuk dakwah.

Menggunakan dana anak yatim untuk keperluan dakwah, bahkan jika bertujuan baik, adalah haram karena melanggar hak mereka.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa mengurus anak yatim harus dilakukan dengan penuh amanah.

Baca juga: Bagaimana Hukum Merayakan Ulang Tahun dalam Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya

Artinya tanpa menyalahgunakan hak-hak mereka untuk keuntungan pribadi atau tujuan lain yang tidak berkaitan langsung dengan kemaslahatan anak yatim.

Buya Yahya menyampaikan hal ini menjawab seorang jamaah dalam sebuah kajian yang bertanya tentang hukum menggunakan santunan anak yatim untuk dakwah. 

"Untuk dakwah, dakwah model apa ya ustadz pakai duitnya anak yatim?

Makan duitnya anak yatim, dakwah model apa itu? Enggak boleh, itu hak anak yatim," ujar Buya Yahya dikutip Selasa (1/10/2024).

Buya menambahkan, selagi dana dikumpul untuk anak yatim adalah diberikan pada anak yatim untuk kemaslahatan dunia dan akhiratnya, untuk biaya belajarnya hingga biaya makan anak yatim.

Begitu pula dengan dana yang dikumpulkan untuk nyantuni anak yatim tidak boleh digunakan misalnya untuk menyewa drumband, nyewa dekorasi alih-alih demi kesenangan anak yatim.

Baca juga: Belum Hafal Doa Qunut Shalat Subuh? Buya Yahya Sebut Bisa Ganti dengan Doa Ini, Begini Penjelasannya

"Enggak ada itu anak yatim tidak makan drumband, tidak makan dekor, cuma panitianya tidak pernah belajar, enggak pernah ngaji, hanya ide-ide cemerlang tapi cemerlang menjerumuskan.

Dia lebih senang biaya drum bandnya untuk uang sakunya buat sekolah.

Apalagi untuk dakwah ustadznya luar negeri dakwahnya pakai pesawat, pakai duitnya anak yatim, haram ya Ustadz," tegas Buya.

Masuk Neraka Jalur Positif

Seorang ustaz yang menggunakan uang anak yatim untuk berdakwah, ibarat orang tersebut melakukan kebaikan tetapi ujung-ujungnya masuk neraka.

"Itulah masuk neraka lewat Makkah, masuk neraka jalur positif, jalur kebaikan masuk neraka kayaknya baik tapi neraka, hati-hati itu hak anak yatim," timpalnya. 

Dalam hal ini, Buya Yahya membenarkan memang keberadaan anak yatim mengundang magnet rezeki yang sangat dahsyat.

Namun sayang, di era sekarang ini banyak orang memelihara anak yatim namun dia berkhianat dan pada akhirnya menyalahgunakan hak-hak mereka dan menjadikannya sebagai mesin pencari uang. 

"Anak yatim dibawa ke sana kemari dikit-dikit, tapi anak yatimnya tetap makan kerupuk, ustaznya pakai paha ayam tiga," sambung Buya.

Maka, Buya Yahya mengingatkan kepada kita semua agar lebih berhati-hati dalam mengurusi anak yatim.

Pastikan siapapun anda yang ingin mengurus anak yatim adalah orang yang cukup rezekinya.

Apabila anda tidak cukup rezekinya, pastikan juga anda harus setara dengan mereka. Misalnya dalam segi makanan, jagan sampai makanan anda lebih enak daripada mereka dengan memanfaatkan hak-hak anak yatim tersebut. 

"Kalau makannya itu ala kadarnya sesuai dengan yang dimakan anak yatim tidak boleh lebih,  sebagian mengatakan bilmaruf di sini adalah kalau nanti sudah kaya di diganti lagi bukan seenaknya, anak yatim yang Melarat nyungsep eh ustaznya kaya raya, ini khianat di atas kezaliman, zalim kepada orang kaya saja sudah zalim apalagu zalim kepada fakir yang yatim Naudzubillah," pungkas Buya Yahya. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini