Opini

Upaya Preventif Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat Aceh 

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Fainurryzky Annisa, S.Tr.Gz, Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Oleh: Siti Fainurryzky Annisa STr Gz*)

PERILAKU Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat diartikan semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

PHBS dapat didefinisikan juga sebagai serangkaian perilaku yang dilakukan oleh individu, keluarga, atau masyarakat yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan yang merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat dengan jalur jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. 

Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat. PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

Baca juga: Ini Resep Herbal, Gaya Hidup Sehat untuk Atasi Hipertensi tanpa Ketergantungan Obat Ala Zaidul Akbar

Tujuan utama dari penerapan PHBS adalah untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Dengan perilaku bersih dan sehat, masyarakat dapat mencegah berbagai penyakit menular dan tidak menular. Mengurangi beban penyakit dengan menghindari penyakit melalui perilaku hidup sehat akan mengurangi biaya pengobatan dan meningkatkan produktivitas. Serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup, dimana Masyarakat yang sehat akan lebih produktif dan memiliki kesejahteraan yang lebih baik.

Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
Terdapat 10 indikator utama Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang sering digunakan sebagai panduan untuk mengukur sejauh mana masyarakat telah menerapkan kebiasaan hidup sehat di lingkungan rumah tangga, di antaranya adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, memberi ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama, menimbang balita secara rutin, menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik nyamuk secara berkala, Makan sayur dan buah setiap hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari dan Tidak merokok di dalam rumah. 

Prevalensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Aceh menunjukkan adanya perkembangan yang bervariasi pada beberapa indikator. Data menunjukkan bahwa Aceh memiliki tingkat kesadaran masyarakat terhadap PHBS yang cukup baik dalam beberapa aspek, namun beberapa indikator masih memerlukan perhatian lebih.

Berdasarkan data dari Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi perilaku tidak merokok di dalam rumah di Indonesia masih cukup rendah, termasuk di Aceh. Meskipun ada kemajuan dalam beberapa indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), indikator "tidak merokok di dalam rumah" termasuk yang cakupannya masih rendah.

Kebiasaan merokok masih umum terjadi di dalam rumah tangga, yang dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pernapasan. Selain itu, konsumsi buah dan sayuran harian juga masih sangat rendah, baik di Aceh maupun secara nasional. Berdasarkan data nasional, sekitar 95,5 persen penduduk di Indonesia tidak memenuhi konsumsi buah dan sayuran yang disarankan setiap hari. 

Indikator PHBS konsumsi buah dan sayuran setiap hari berfokus pada upaya meningkatkan pola makan sehat untuk mendukung kesehatan masyarakat. Konsumsi buah dan sayuran secara rutin penting karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, yang dapat membantu mencegah berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Manfaat Konsumsi Buah dan Sayuran yaitu Membantu pencernaan yang sehat dan mencegah sembelit, menjaga fungsi tubuh yang optimal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit dan mata, serta melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti kanker.

Dampak yang ditimbulkan akibat kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan, seperti sembelit dan wasir, Kekurangan vitamin C, A, atau folat dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memperlambat penyembuhan luka, dan memicu anemia serta Peningkatan risiko penyakit kronis yang disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Tantangan yang dihadapi dalam penerapan konsumsi sayur dan buah setiap hari yaitu Aksesibilitas dan Harga dimana Buah dan sayuran mungkin sulit diakses di beberapa daerah, terutama di wilayah pedesaan dengan harga yang relatif tinggi juga menjadi hambatan bagi keluarga dengan pendapatan rendah untuk dapat mengonsumsi buah dan sayur setiap hari. Tantangan selanjutnya yaitu Pola Makan.

Dimana pada kebanyakan masyarakat memiliki kebiasaan makan nasi dan protein, tanpa cukup buah dan sayur, sehingga Edukasi tentang pentingnya pola makan seimbang masih perlu diberikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Serta kurangnya edukasi gizi sehingga banyak masyarakat belum memahami pentingnya konsumsi buah dan sayur sebagai bagian dari diet harian.

Untuk menghadapi tantangan tersebut tentu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur harus dilakukan melalui program PHBS, namun tantangan-tantangan tersebut masih perlu mendapatkan perhatian lebih.

Halaman
12

Berita Terkini