Aceh Utara

Enam Ulama Aceh Utara Bahas Tauhid, Nikah, sampai Harta dalam Muzakarah di Tanah Luas

Penulis: Jafaruddin
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Enam ulama ternama di Aceh Utara dijadwalkan mengisi muzakarah ulama ke-3 yang diadakan forum Keuchik bersama tokoh agama, tokoh adat, masyarakat serta Muspika Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara pada Rabu (16/10/2024).

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Forum Keuchik bersama tokoh agama, tokoh adat, masyarakat serta Muspika Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara mengadakan muzakarah ulama pada Rabu (16/10/2024).

Muzakarah yang ketiga ini akan berlangsung di Lapangan A-1 PGE (Eks ExxonMobil) Gampong Rangkaya Blang Jruen – Kecamatan Tanah Luas.

“Muzakarah ulama ke-3 Kecamatan Tanah Luas Tahun 2024 diadakan dalam rangka momentum Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1446 H,” ujar Ketua Ketua Panitia Drs Tgk H Hamdani A Jalil, MA, kepada Serambinews.com, Rabu (16/10/2024).

Selain itu, muzakarah ulama ini kata Tgk Hamdani, sudah menjadi agenda rutin setiap tahun di Kecamatan Tanah Luas untuk menyemarakkan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW sebagai dakwah.

Hadir dalam muzakarah tersebut enam ulama ternama di Aceh Utara. Masing-masing Tgk H Abdul Manan/Abu Manan Blang Jruen (Ketua MPU Aceh Utara), Tgk H Muhammad Amin Daud/Ayah Min Cot Trueng (Pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif).

Kemudian Tgk Dr H Helmi Imran, MA/Aba Helmi Nisam (Wakil Mudir Ma’had Aly MUDI Samalanga).

Selanjutnya, Tgk H Muhammad Sufi/Abi Sufi Paloh Gadeng (Pimpinan Dayah Madinatul Huda Paloh Gadeng).

Tgk H Zainuddin/Abi Doi Bayu (Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Nurussalam Bayu) dan Tgk Nawawi M Yunus/Abati Nawawi Nibong (Pimpinan Dayah Al-Hilal Al-Aziziyah Nibong ).

“Ada empat topik besar yang akan dibahas dalam muzakarah tersebut. Topik yang dipilih yang update atau kekinian,” ujar Ketua Panitia Muzakarah Ulama ke-3.

Masing-masing, masalah Aqidah/Tauhid, yang meliputi kedudukan ikhtiar hamba menurut Ahlussunnah Waljama’ah.

Lalu pengertian tauhid sufi dan tauhid awam dan perbedaan ulama syari’at dan ulama hakikat.

Topik kedua adalah Masalah Nikah, yang meliputi hukum nikah pada muhakkam (wali yang diangkat oleh kedua calon suami istri), apa syarat seseorang sah menjadi muhakkam? 

Hukum mengisbatkan nasab anak zina dalam aqad nikah kepada ayah biologis dan lafaz ijab nikah yang benar dalam bahasa aceh/bahasa ajam.

“Kemudian juga dibahas juga soal Haji, yang meliputi problematika badal haji, status setoran dana haji berdasarkan fiqh mu’amalah dan diskursus tentang investasi dana haji oleh pemerintah,” ujar Tgk Hamdani.

Halaman
12

Berita Terkini