SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Keindahan alam Aceh tidak pernah ada habisnya, mulai dari wisata laut, gunung hingga air terjun yang memikat mata.
Satu diantara air terjun yang yang indah di Provinsi Aceh adalah Air Terjun Peucari.
Air Terjun Peucari merupakan air terjun yang masih jarang terjamah oleh manusia.
Letaknya di belantara hutan Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar, menjadikan air terjun ini membutuhkan waktu tempuh lebih lama dan melewati medan yang terjal.
Keindahan Air Terjun Peucari ini menyuguhkan perpaduan antara air terjun berair jernih dengan pola bertingkat-tingkat, airnya bewarna hijau tosca, udara sekitar segar dan naungan pepohonan hijau dan lembap.
Air Terjun Peucari terletak di tengah hutan Jantho, jika ditempuh dari pusat kota Banda Aceh melalui jalan Tol Banda Aceh - Jantho berkisar 40 menit.
Sementara dari pusat kota Jantho, anda harus melanjutkan perjalanan 40 menit lagi menggunakan sepeda motor menuju lokasi parkir terakhir,
adapun rute yang dilalui jalannya masih berbatu-batu, dibutuhkan kondisi motor yang prima untuk dikendarai menuju lokasi ini.
Lokasi parkir berada di atas bukit, dari sinilah perjalanan akan dimulai menuju Air Terjun Peucari dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dengan berjalan kaki melewati jalanan setapak, hutan belantara dan melewati dua anak sungai yang dangkal.
Ketika berjalan menyusuri sungai tersebut, teliga disuguhkan dengan suara aliran sungai yang deras, tubuh terasa rileks karena kaki merasakan kombinasi dinginnya air yang jernih dan tekstur batu-batu koral.
Pengunjung pun dapat merasakan pengalaman menyusuri hutan Jantho. Hutan ini bagian dari kawasan lindung.
Pengunjung dapat pula merasakan tenteramnya berada di bawah pohon-pohon rimbun nan hijau dan tenangnya mendengar suara burung bernyanyi di antara ranting pepohonan.
Sementara rute yang harus dilalui menuju air terjun ini hanya ada jalan setapak dengan medan yang licin, menanjak dan turunan curam.
Meski demikian, rasa lelah anda dalam perjalanan ini akan terbayarkan, mata anda akan dimanjakan dengan melihat keindahan vegetasi di hutan Jantho, menemukan flora dan fauna, mendengar suara serangga yang memekikkan telinga dan merasakan kesejukan dalam suasana hutan.
M Fiqram (24) mengatakan, menuju lokasi air terjun ini membutuhkan fisik yang kuat serta kehati-hatian, jalan yang licin dan naik turun tidak menyurutkan keinginannya untuk menemukan surga tersembunyi.
"Semua perjalanan kami terbayarkan dengan keindahan air terjun, airnya yang jernih dan masih sangat alami, suasana alamnya serta pemandangan Air Terjun Peucari yang memanjakan mata," ujarnya ketika ditemui di air terjun itu, Minggu (20/10/2024).
Sebagai informasi, sebelum menuju ke Air Terjun Peucari, pengunjung harus melapor terlebih dahulu kepada kelompok pemuda setempat. Lokasi air terjun di dalam hutan dan jauh dari perkampungan membuat warga setempat mewajibkan pengunjung harus didampingi pemuda setempat.
Saat kunjungan Serambinews.com, kami didampingi oleh seorang tourguide yang juga dari pemuda setempat. Itu dilakukan untuk mengantisipasi agar pengunjung tidak tersesat atau terjadi perbuatan yang tidak diinginkan. Pengunjung pun wajib membayar Rp350.000 per kelompok (maksimal 10 orang) kepada pendamping per kunjungan.
Bagi pengunjung yang ingin ke air terjun ini, sebaiknya membawa air garam untuk mengantisipasi apabila ada hewan pacet yang menempel di bagian tubuh.
Setelah menguras energi berjalan kaki dan melewati beberapa alur sungai dan ribuan pohon, pengunjung akan mendengar suara gemercik air turjun dari berbagai sisi.
Meski suara air terjun terdengar jelas, namun tidak serta merta anda mudah menemukan keberadaan air terjun tersebut. Anda masih harus melewati tanjakan dan turunan curam untuk melihat keindahan Ai Terjun Peucari.
Saat tiba di air terjun, anda akan merasakan kesejukan dan keindahan, airnya yang jernih, arusnya yang tidak terlalu kuat dan airnya yang dingin seolah membawa anda dalam ketenangan.
Air Terjun Peucari merupakan kumpulan air terjun yang teruntai indah menjadi satu. Total ada tujuh tingkatan air terjun dari puncak hingga telaga terakhir.
Masing-masing air terjun memiliki ketinggian antara 1 meter hingga 2 meter.
Dari kejauhan, air terjun itu tampak seperti tangga alam. Di lokasi inilah yang menjadi favorit pengunjung untuk berswafoto dengan latar belakang air terjun tersebut. Semuanya terbuai berfoto ria di tengah suasana alam.
Meski demikian, pengunjung tetap berhati-hati ketika mengambil foto karena kondisi bebatuan air terjun itu licin.
Setiap air terjun memiliki telaga berair hijau kebiruan di bawahnya. Telaga itu memiliki kedalaman antara setengah meter dan 1,5 meter. Air di telaga itu bersih dan segar.
Banyak pengunjung yang berendam dan membiarkan tubuhnya dihantam air yang jatuh. Namun, pengunjung tidak bisa berenang karena ukuran telaga yang sangat sempit.
Apabila wisatawan ingin mandi di air terjun, anda bisa berjalan sedikit lagi menuju air terjun di tingkatan terakhir. Di lokasi ini, memiliki ruang yang luas serta kedalaman yang bervariasi, pengunjung harus lebih waspada.
Terdapat juga akar pohon yang tergantung dari atas air terjun, beberapa pemuda rela menaiki bebatuan untuk meraih akar tersebut dan meloncat ke air dari ketinggian.
Di lokasi pemandian ini, tersedia satu bangunan beton untuk shalat, namun sayangnya tidak terurus karena mengingat lokasi yang sangat jauh dari pemukiman warga.
Azkia Azka (25), wisatawan asal Lhong Raya memiliki harapan besar untuk kemajuan lokasi wisata ini termasuk pembangunan jalan dan kebersihannya.
"Meski ini tempatnya tersembunyi dan butuh perjuangan ke sini tapi harapannya akses ke lokasi ini segera diaspal dan tolong untuk wisatawan jangan sembarangan membuang sampah, semoga ke depannya kita bisa sama-sama menjaga kebersihan, tidak hanya di air terjun ini tetapi juga di tempat lainnya," pungkasnya berharap. (*)
CEK ARTIKEL LAINNYA TENTANG WISATA ACEH DI SINI
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS